Hari Introvert Sedunia, Ini Gangguan Kesehatan Mental yang Rentan Dialami Introvert

Alessandra Langit - Senin, 2 Januari 2023
Ilustrasi perempuan introvert dengan berbagai gangguan kesehatan mental yang rentan dialaminya.
Ilustrasi perempuan introvert dengan berbagai gangguan kesehatan mental yang rentan dialaminya. Gang Zhou

Parapuan.co - Kawan Puan, Hari Introvert Sedunia diperingati setiap 2 Januari.

Pada Hari Introvert Sedunia, kita diajak untuk mengenal dan memahami kepribadian introvert sebagai keberagaman manusia.

Hari Introvert Sedunia juga menjadi momen yang tepat untuk mengetahui berbagai gangguan kesehatan mental yang rentan dialami para introvert.

Kelompok orang dengan kepribadian introvert lebih suka waktu tenang sendirian daripada bersosialisasi dengan banyak orang.

Mereka menghabiskan lebih banyak waktu mendengarkan orang lain daripada berbagi pemikiran dan berbicara.

Mereka mendapatkan energi dari waktu yang dihabiskan untuk ketenangan dibandingkan melakukan aktivitas bersama banyak orang.

Keberadaan introvert yang sering digambarkan penyendiri membuat mereka rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan mental.

Melansir Healthlineberikut ini gangguan kesehatan mental yang umum dialami oleh para introvert.

1. Depresi

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Depresi Tahun Baru, Rasa Sedih yang Muncul di Malam Pergantian Tahun

Riset pada 2021 oleh D. S. Janowsky menyatakan bahwa introversi berperan dalam perkembangan gejala depresi.

Hal itu didukung oleh kepekaan para introvert yang lebih besar terhadap perasaan dan emosi.

Selain itu, ada juga faktor neurotisme, sifat kepribadian yang terkait dengan kecenderungan perasaan negatif atau selalu merasa tertekan.

Seperti yang kita ketahui, lingkungan sosial sering kali menuntut kita menjadi orang yang terbuka dan mudah berbaur.

Hal tersebut dapat menjadi tekanan tersendiri bagi para introvert yang tidak mudah terbuka dan terikat dalam sebuah percakapan dengan orang lain.

2. Keinginan untuk Bunuh Diri

Kawan Puan, riset pada 2017 oleh sejumlah peneliti menyatakan bahwa ada keterkaitan antara introversi dan keinginan untuk bunuh diri.

Penelitian tersebut membandingkan 365 orang dengan gangguan bipolar dan 296 orang dengan depresi berat dengan kelompok orang yang berjumlah 315.

Temuan menunjukkan bahwa orang dengan ekstroversi yang lebih rendah memiliki risiko keinginan untuk bunuh diri yang lebih tinggi.

Baca Juga: Berkaca dari Mahasiswa di Yogyakarta, Ahli Jelaskan Cara Bantu Teman agar Tidak Bunuh Diri

Suicidal thoughts atau pikiran untuk bunuh diri menyerang mereka yang juga memiliki tingkat neurotisme yang lebih tinggi.

3. Gangguan Kepribadian Menghindar

Orang dengan gangguan kepribadian menghindar atau Avoidant Personality Disorder memiliki rasa malu yang ekstrem dan menganggu kesehatan mental.

Mereka juga merasa tidak mampu dan sangat sensitif terhadap penolakan. Ketakutan ini biasanya berasal dari trauma masa lalu.

Gangguan ini bisa menimbulkan masalah serius dengan hubungan dan pekerjaan.

4. Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif (OCD)

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan perfeksionisme, keteraturan, dan kerapian yang ekstrem.

Orang dengan OCD umumnya merasakan kebutuhan yang berat untuk memaksakan standar mereka sendiri di lingkungan luar mereka.

Kecenderungan introvert yang menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri terkadang membuat mereka rentan mengalami OCD.

Kawan Puan, itu adalah berbagai gangguan kesehatan mental yang rentan dialami oleh para introvert.

Jika Kawan Puan termasuk kelompok introvert, kamu tidak terasing dan sendirian.

Pastikan tetap jaga kesehatan mental dan isi energimu dengan berbagai kegiatan yang membuatmu merasa nyaman serta bahagia.

Baca Juga: Mengenal OCD, Gangguan Mental Ekstrem yang Dialami Aliando Syarief

(*)

 

Hari Bipolar Sedunia, Kenali Faktor Risiko Seseorang Terdiagnosis Bipolar