Bolehkah PHA Dicampur dengan Kandungan Lainnya? Ini Aturan Pakainya

Citra Narada Putri - Rabu, 23 November 2022
Kandungan polyhydroxy acid (PHA) sebagai eksfolian yang lembut.
Kandungan polyhydroxy acid (PHA) sebagai eksfolian yang lembut. Julia Cherkasova/iStockphoto

Parapuan.co - Salah satu kandungan eksfolian yang digemari beauty enthusiast belakangan ini adalah polyhydroxy acid (PHA).

PHA disukai banyak orang karena kemampuannya yang bisa memecah sel-sel kulit mati dengan iritasi yang minimal.

Dengan kata lain, PHA tergolong eksfolian yang lembut dan cocok untuk mereka yang punya kulit sensitif. 

PHA pun sangat bermanfaat untuk memperbaiki tekstur kulit, mengelupas kulit mati, hingga mengurangi munculnya kerusakan kulit.

Menariknya lagi, PHA juga aman untuk semua jenis kulit, termasuk warna kulit yang lebih gelap, yang umumnya lebih rentan terhadap hiperpigmentasi.

Menurut Nikhil Dhingra, MD, dokter kulit di Spring Street Dermatology di NYC, PHA tergolong lembut karena terdiri dari molekul yang lebih besar, yang berarti tidak akan menembus kulit terlalu dalam.

"Titik terbaiknya adalah bahwa PHA memiliki risiko iritasi yang lebih rendah, tetapi masih secara efektif mengelupas lapisan kulit yang paling dangkal," kata Dr. Dhingra, seperti melansir dari Cosmopolitan.

Adapun tiga jenis PHA yang paling umum adalah glukonolakton, galaktosa, dan asam laktobionat.

Semuanya dapat Kawan Puan temukan dalam berbagai produk skincare, seperti serum, pelembap, dan toner.

Baca Juga: Perbedaan PHA, AHA dan BHA dalam Skincare, Aman untuk Kulit Sensitif?

Kendati PHA terbilang lembut, bahkan untuk pemilik kulit sensitif sekalipun, namun kandungan ini tak boleh digunakan sembarangan.

Ada aturan yang perlu dipahami, agar PHA tidak dicampur dengan bahan aktif lain pada skincare.

Melansir dari Healthline, karena PHA adalah asam, maka tidak boleh dikombinasikan dengan bahan yang sensitif terhadap pH.

"Ini termasuk vitamin C, yang merupakan molekul yang sangat tidak stabil," kata Dr. Tsippora Shainhouse, FAAD, dokter kulit bersertifikat di SkinSafe Dermatology and Skin Care di Beverly Hills, California.

Sebagai gantinya, oleskan serum vitamin C di pagi hari dan eksfolian PHA di malam hari.

Dan selama itu tidak mengganggu kulit, para ahli menyarankan retinil asetat (vitamin A) dapat meningkatkan efek PHA.

Hanya saja, Shainhouse mengingatkan, jangan gunakan produk yang mengandung bahan-bahan ini secara bersamaan untuk menghindari iritasi pada kulit Kawan Puan.

Selain itu, dijelaskan oleh Dr. Dhingra, bahwa kulit berminyak maupun rawan jerawat umumnya bisa menolerir AHA, BHA dan PHA dengan iritasi minimal.

Baca Juga: Dokter Kulit Jelaskan Berbagai Cara Penggunaan Asam Polihidroksi (PHA)

Namun disarankan olehnya untuk tidak menggabungkan PHA dengan bahan aktif lain seperti retinoid, karena bisa meningkatkan risiko iritasi. 

"Jika kamu sangat rentan terhadap rosacea, eksim, kekeringan, atau kemerahan, saya sarankan mulai perlahan dengan produk yang hanya mengandung satu jenis asam," ujarnya mengingatkan.

Itu dia beberapa bahan aktif dalam skincare yang sebaiknya tidak digabungkan dengan PHA.

Jadi, jangan asal campur skincare yang Kawan Puan.

(*)

Sumber: Healthline,Cosmopolitan
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri