Review Film Sri Asih, Pahlawan Perempuan Dobrak Stigma Dunia Superhero yang Maskulin

Alessandra Langit - Kamis, 17 November 2022
Review Sri Asih
Review Sri Asih CINEMA XXI

Alih-alih tampil "sempurna" layaknya pahlawan super, karakter Sri Asih hadir dengan masalah penerimaan diri yang kompleks.

Di lain sisi, Sri Asih digambarkan mendobrak stigma sosial tentang bagaimana seorang perempuan harus bersikap.

Semenjak kecil, Sri Asih berani untuk bersuara, melawan dengan fisik, hingga punya kendali penuh akan pilihannya.

Alana sang Sri Asih juga bekerja sebagai petarung profesional, sebuah profesi yang lekat dengan maskulinitas.

Dunia superhero sendiri, baik di Hollywood maupun Indonesia, sangat maskulin dan kerap kali menerapkan male gaze dalam film-filmnya.

Disutradarai oleh perempuan, film Sri Asih membuka gerbang cerita pahlawan super yang setara.

Penggambaran lingkungan masyarakat yang masih memandang perempuan sebelah mata juga terlihat jelas dalam film ini.

"Kamu lumayan juga untuk ukuran perempuan," kata seorang lawan Sri Asih di tengah pertempuran.

Tak hanya itu, pandangan masyarakat yang menyayangkan perempuan dengan hobi bela diri pun tersampaikan dalam film ini.

Baca Juga: Rayakan Hari Pahlawan, Film Sri Asih Bakal Tayang Spesial di 7 Kota

Penulis:
Editor: Linda Fitria