Pentingnya Memilih Fashion secara Berkesadaran, Bagaimana Cara Memulainya?

Arintya - Selasa, 15 November 2022
Pentingnya memilih fashion secara berkesadaran.
Pentingnya memilih fashion secara berkesadaran. pondsaksit

Parapuan.co – Kawan Puan, saat ini industri fashion berkembang dengan sangat pesat. Apalagi ditambah dengan makin masifnya penggunaan sosial media.

Perkembangan fashion tersebut kemudian menimbulkan sederet masalah, salah satunya perihal limbah dan pencemaran lingkungan.

Berbicara soal pencemaran lingkungan, industri fashion ternyata turut menjadi penyumbang terbesar masalah ini.

Berdasarkan Tinkerlust Fashion Impact Report 2022, diketahui sebanyak 20% dari air limbah di dunia berasal dari industri fashion.

Selain itu, salah satu material dalam industri fashion yaitu polyester, juga menimbulkan emisi karbon yang tinggi.

Bahkan jika ditotal, industri fashion menyumbang sebanyak 20% pencemaran udara dalam bentuk emisi karbon.

Berkaca dari hal tersebut, sudah saatnya kita sebagai pengguna fashion turut mengambil aksi demi menyelamatkan lingkungan.

Pentingnya Memilih Fashion secara Berkesadaran

Kawan Puan, salah satu langkah yang bisa kita mulai adalah dengan mengonsumsi fashion secara berkesadaran.

Baca Juga: Selain Peduli Lingkungan, Ini Pentingnya Memilih Sustainable Fashion Menurut Pakar

Hal tersebut disampaikan oleh Rendy Aditya, penggagas Parongpong Zero Waste, Tinkerlust Fashion Impact Summit 2022, Selasa (15/11/2022).

“Kita perlu sadar akan responsible consumption. Dengan banyaknya orang yang hadir saat ini, kita sadar bahwa mengonsumsi itu harus berkesadaran,” ungkap Rendy.

Rendy Aditya (Parongpong Zero Waste), Amanda Zahra Marsono (Zero Waster Indonesia) dan Tara Ainun Adila (Team Leader Slow Fashion Indonesia) di Tinkerlust Fashion Impact Summit 2022.
Rendy Aditya (Parongpong Zero Waste), Amanda Zahra Marsono (Zero Waster Indonesia) dan Tara Ainun Adila (Team Leader Slow Fashion Indonesia) di Tinkerlust Fashion Impact Summit 2022. Dok. PARAPUAN/Arintya

Perihal responsible consumption juga dibenarkan oleh Amanda Zahra Marsono, selaku Head Public Relation Zero Waste Indonesia.

“Kita harus mengonsumsi (fashion) secara berkesadaran. Di situ peran pentingnya kita, untuk menjadi konsumen yang dengan sadar memilih fashion item yang akan dikenakan,” ujar Amanda di

Lebih lanjut Amanda juga menambahkan , saat ini permintaan sustainable fashion di Indonesia sendiri semakin tinggi.

Berangkat dari sana, ia yakin dengan menerapkan memilih fashion berkesadaran, kita bisa menuju perubahan yang lebih baik.

“Semakin ke sini semakin banyak kok orang yang aware (sustainable fashion). Jadi sama-sama kita lakukan bareng-bareng, pasti bisa menuju perubahan yang lebih baik,” tambahnya.

Senada dengan Amanda, Tara Ainun Adila selaku Team Leader Slow Fashion Indonesia juga membenarkan bahwa kesadaran akan fashion yang lebih ramah lingkungan sudah terbangun.

Baca Juga: Tips Membeli Produk Sustainable Fashion untuk Pemula, Perhatikan Ini

Hanya saja, hal tersebut lebih banyak terjadi di kota-kota besar. Sementara di kota-kota kecil, orang-orang masih tergiur dengan fashion item dengan harga lebih murah.

“Kebanyakan yang aware dengan sustainable fashion itu di kota-kota besar. Sementara di daerah-daerah seringnya yang penting pakai baju murah deh,” tambahnya Tara.

Memulai Langkah Responsible Consumption

Lantas, bagaimana caranya memulai responsible consumption? Amanda Zahra mengatakan bahwa kita bisa memulai hal tersebut berdasarkan Buyerarchy of Needs.

“Bisa dimulai dengan Hierarki Pembelian atau Buyerarchy of Needs. Jadi sebelum konsumsi, kita pikirin ini dulu,” terangnya.

Lebih lanjut Buyerarchy of Needs yang digagas oleh Sarah Lazarovic ini terdiri dari 5 bagian piramida, yaitu:

- Use what you have,

- Borrow or swap,

- Thrift,

- Make,

- Buy.

“Jadi sebelum membeli sesuatu, kita lihat dulu benda apa yang sudah kita miliki. Kalau enggak nemu, mengerucut ke pinjam atau tukar, misalnya dengan program Tukar Baju.”

“Kalau enggak ketemu lagi, bisa dengan beli preloved. Kalau masih enggak nemu, bisa membuat sendiri. Kalau udah mentok banget, pilihan terakhirnya baru membeli,” jelas Amanda.

Amanda juga menambahkan jika setiap orang memiliki mindset tersebut, maka bisa berpengaruh besar terhadap keseharian termasuk lingkungan.

Kawan Puan, itulah pentingnya memilih fashion item secara berkesadaran atau responsible consumption demi menjaga lingkungan.

Yuk coba terapkan Buyerarchy of Needs sebelum kita membeli pakaian hingga fashion item!

Baca Juga: Ini Perjuangan Adhimiharja Jadi Label Fashion yang Sustainable di Jerman

(*)

Penulis:
Editor: Arintya

Baju Medis Anti Bakteri, Kebutuhan Nakes Indonesia Pasca Pandemi