Kemenkes Sebut Pneumonia Jadi The Forgotten Pandemic, Kok Bisa?

Anna Maria Anggita - Sabtu, 12 November 2022
Pneumonia dianggap sebagai the forgotten pandemic
Pneumonia dianggap sebagai the forgotten pandemic comzeal

Mengetahui bahwa anak memiliki prevalensi yang tinggi pada pneumonia, maka disarankan agar si kecil mendapat imunisasi untuk mencegah radang paru ini.

"Pneumonia ini dapat dicegah dengan intervensi yang komprehensif, mulai dengan melaksanakan perilaku hidup bersih-sehat, dan juga dengan melakukan imunisasi," saran dr. Prima.

Vaksinasi Pneumonia

"Pencegahan penyakit pneumonia yang disebabkan oleh hemofilus influenza tipe B itu sudah kita lakukan di Indonesia dengan mengintroduksi vaksin HI-B yang dikombinasikan dengan vaksin DPT HB sehingga pemberiannya dalam bentuk vaksin DPT HB ke dalam Program Imunisasi Nasional," jelas dr. Prima.

Ia menyatakan bahwa program vaksin DPT HB ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2013.

Tak hanya itu saja, dr. Prima menambahkan upaya mencegah pneumonia akan lebih efektif jika dibarengi dengan pemberian imunisasi pneumokokus konjugasi atau PCV," paparnya.

Lantas, kapan vaksin pneumonia bisa diberikan pada anak?

"Vaksin pneumonia ini penting diberikan sejak dini, yaitu sejak bayi berusia dua bulan dengan pemberian sebanyak tiga kali," pungkas dr. Prima.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka : Simak Gejala Pneumonia pada Anak

Penting untuk diketahui masyarakat jika pemberian vaksin PCV untuk anak-anak ini juga sudah dimasukkan ke dalam Program Imunisasi Nasional.

"Vaksin PCV untuk anak-anak dalam Program Imunisasi Nasional sudah diluncurkan secara resmi oleh bapak Menteri Kesehatan di tanggal 12 September 2022 yang lalu," tutup dr. Prima.

(*)