3 Strategi OYO Pertahankan Bisnis Penginapan di Masa Pascapandemi, Lirik Potensi Pasar Lokal

Arintha Widya - Rabu, 9 November 2022
Hotel Oyo
Hotel Oyo

Parapuan.co - Pasang surut industri pariwisata akibat pandemi memberikan dampak signifikan bagi pelaku industri, termasuk OYO sebagai travel-tech company.

Di tengah tantangan tersebut, OYO mampu beroperasi selama empat tahun di Indonesia dan berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif sebesar 15 kali lipat dan menarik lebih dari 13 juta pelanggan.

Seperti dalam press rilis yang diterima PARAPUAN, hingga Oktober 2022, OYO tercatat telah memiliki lebih dari 3.400 properti dan 48.000 kamar di lebih dari 160 kota seluruh Indonesia.

Capaian tersebut didukung oleh dua hal utama, yaitu adopsi layanan berbasis digital baik bagi pelanggan maupun mitra bisnis.

Kemudian yang kedua adalah kolaborasi dengan mitra penginapan untuk bersama-sama melewati tantangan industri.

Diakui oleh Agus Hartono Wijaya, Country Head OYO Indonesia, perjalanan empat tahun terakhir bukanlah hal yang mudah.

"Terdapat berbagai tantangan yang harus kami hadapi, khususnya di awal masa pandemi kemarin," ungkap Agus Hartono Wijaya.

"Namun, lewat inisiatif yang berfokus pada adopsi teknologi, kami berhasil meningkatkan pertumbuhan bisnis secara positif," imbuhnya.

Kini minat masyarakat pun untuk bepergian kian meningkat seiring dengan perkembangan pandemi yang semakin kondusif.

Baca Juga: 4 Ide Bisnis Bidang Pariwisata yang Tetap Menjanjikan di Masa Pandemi

Hal itu tercermin dari sektor pariwisata yang menunjukkan tren positif, berdasarkan data dari BPS terdapat kenaikan tingkat hunian kamar hotel selama September 2022 menjadi 50,02 persen.

Kondisi ini pun menjadi momentum bagi pelaku industri perhotelan, untuk turut kembali menggairahkan sektor pariwisata.

Terlebih lagi, dalam transisi pandemi menuju pascapandemi tren pariwisata akan mengalami perkembangan dengan berfokus pada pariwisata berkelanjutan, tren kerja hybrid, serta pariwisata olahraga.

Guna turut menggairahkan kembali sektor pariwisata, OYO menyiapkan tiga strategi untuk menavigasi momentum pemulihan industri pariwisata dan perhotelan pascapandemi.

Seperti apa? Berikut ini tiga strategi khusus OYO memperkuat fundamental bisnis di masa pascapandemi!

1. Memaksimalkan Potensi Pasar Lokal

Mengingat minat masyarakat Indonesia untuk berwisata semakin meningkat seiring dengan tren pariwisata saat ini, memberikan potensi bagi OYO untuk meningkatkan hunian dan memperluas jangkauan pasar lokal.

Oleh karena itu, OYO mendorong para mitra bisnis penginapan untuk melakukan pemasaran melalui berbagai saluran digital aplikasi OYO.

Mulai dari Agen Perjalanan Online (OTA), standarisasi fasilitas dan layanan mitra bisnis, serta memperkuat integrasi teknologi ke dalam manajemen operasional.

Baca Juga: Begini Perjalanan UMKM Furnitur VOC Store yang 100 Persen Jual Produk Lokal

2. Gencar Inovasi Berdasarkan Kebutuhan Pasar

Untuk memenuhi kebutuhan pasar di masa pasca pandemi, OYO melihat inovasi teknologi sebagai strategi utama.

Melalui teknologi imersif, OYO akan memberikan pengalaman dengan nilai tambah bagi pelanggan dari awal pemesanan kamar hingga pelanggan meninggalkan penginapan.

3. Memperkuat Kolaborasi dengan Stakeholder Industri Pariwisata dan Perhotelan

Dalam membangkitkan industri pariwisata dan perhotelan, OYO tidak dapat berjalan sendirian.

OYO melihat kolaborasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan potensi pariwisata, khususnya pariwisata lokal.

Proses digitalisasi pariwisata domestik ini didukung oleh sistem yang membantu mitra bisnis penginapan di wilayah-wilayah kecil untuk mengelola bisnis mereka secara efisien melalui sistem teknologi OYO.

Kawan Puan yang punya bisnis penginapan lokal bisa berkolaborasi dengan OYO, nih!

Baca Juga: Gandeng Ribuan Pelaku UMKM di Destinasi Wisata, Traveloka Epic Sale Kembali Digelar

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Arintya