Konflik yang Sering Dialami Pengantin Baru dalam Hubungan Suami Istri

Saras Bening Sumunar - Selasa, 1 November 2022
Konflik pengantin baru dalam hubungan suami istri
Konflik pengantin baru dalam hubungan suami istri Freepik

Parapuan.co - Menjalin kehidupan hubungan suami istri bukan perkara mudah.

Bahkan meski kamu dan pasangan telah berpacaran dalam waktu yang lama, kehidupan pernikahan sangat berbeda dengan masa pacaran.

Ada berbagai permasalahan atau konflik yang muncul di awal masa pernikahan.

Lantas, apa saja permasalahan dalam hubungan suami istri yang sering dialami pengantin baru?

Melansir dari laman Huffpost, ini dia tiga masalah yang kerap dialami pasangan suami istri dalam pernikhan. Berikut penjelasannya:

1. Keuangan

Keuangan menjadi permasalahan atau konflik yang sering dialami oleh pengantin baru.

Dalam hubungan pernikahan, konflik keuangan ini meliputi hutang, kondisi keungan yang tidak stabil, hingga pengeluaran yang membengkak.

Sementara jika penganti baru dihadapkan dengan situasi ini, ada baiknya jika kamu menyelesaikan dan mencari solusi dengan kepala dingin.

Baca Juga: 3 Hal yang Sering Disembunyikan Perempuan saat Hubungan Suami Istri

Pastikan jika kondisi emosional masing-masing sudah stabil dan gunakan waktu dan tempat yang tepat untuk saling berdisukusi.

2. Hubungan Seksual

Permasalahan lain yang sering dialami pengantin baru dalam hubungan suami istri adalah terkait hubungan seksual.

Setiap orang memiliki kebutuhan seksualnya masing-masing.

Agar kedua belah pihak dapat mencapai kenikmatan bersama, penting untuk membicarakan ini.

Ingat bahwa hubungan seksual dapat memengaruhi kualitas hubungan pernikahan.

3. Anak

Setelah menikah, ada pasangan yang memilih untuk segera memiliki buah hati.

Baca Juga: Tak Kurangi Kenikmatan, 3 Tips Penggunaan Kondom dalam Hubungan Suami Istri

Tapi ada juga yang lebih memilih untuk menikamati pernikahannya.

Namun, bagaimana jika pasangan ingin segera memiliki momongan namun kamu belum benar-benar siap?

Jika kondisi ini terjadi, tentu pasangan suami istri tersebut harus mendiskusikannya dengan tenang dan tidak marah-marah.

Diskusikan mengenai waktu yang tepat untuk hamil dan punya anak.

Jika masing-masing punya argumen yang berbeda, mereka harus mencari solusi yang sama-sama adil bagi mereka berdua.

Misalnya, pasangan suami istri bisa memutuskan untuk menunda kehamilan selama setahun pertama.

Atau pasangan dapat mengikuti program pendukung kehamilan di tahun kedua.

Kawan Puan, itu tadi konflik pengantin baru dalam hubungan suami istri.

Jadi, apa Kawan Puan juga demikian?

Baca Juga: Posisi Hubungan Suami Istri yang Berikan Kepuasan untuk Perempuan

(*)

Sumber: Huffpost
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati