Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Efek Gas Air Mata bagi Kesehatan

Ericha Fernanda - Minggu, 2 Oktober 2022
Suasana di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai kericuhan suporter pada laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Suasana di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai kericuhan suporter pada laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam. KOMPAS.com/SUCI RAHAYU

Parapuan.co - Kabar duka, kerusuhan suporter dalam laga Arema FC vs Persebaya menewaskan 127 orang dan ratusan lainnya terluka, pada Sabtu (1/10/2022).

Tragedi dipicu oleh tembakan gas air mata yang dilakukan aparat kepolisian untuk menghalau suporter yang merangsek ke lapangan setelah laga usai.

Sebagai tuan rumah, kekalahan skuad Singo Edan kontra Persebaya dengan skor 2-3 diduga memantik emosi suporter Arema.

"Para supoter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," kata Nico dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi, mengutip Kompas.com.

Lantas, Apa Efek Gas Air Mata bagi Kesehatan?

Berkaca dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, tembakan gas air mata saat terjadi kerusuhan berbahaya bagi kesehatan.

Melansir American Lung Association, gas air mata adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, dan mata.

Bahan kimia yang paling umum digunakan adalah chloroacetophenone (CN) yang merupakan polutan udara beracun, chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR).

Secara umum, paparan gas air mata dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk, rasa tercekik, mengi, dan sesak napas.

Baca Juga: Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronik Sedunia, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru