Afina Syifa Ceritakan Perjalanan Penerimaan Dirinya Hadapi Gangguan Kesehatan Mental

Ardela Nabila - Rabu, 28 September 2022
Afina Syifa.
Afina Syifa. Dok. Instagram @afinasyf

Perjalanannya dalam menerima diri sendiri pun cukup berliku, terlebih karena harus menghadapi fase depresi yang bisa muncul kapan saja, membuatnya tak jarang menyalahkan diri sendiri hingga ingin menyerah.

It takes a long time untuk menerima diri sendiri. Aku baru menerima (kondisiku) itu sebenarnya baru di tahun 2021, bahwa aku punya bipolar. Kalau dulu aku masih denial, khususnya kalau lagi fase depresi,” ceritanya.

Sebelum itu, orang tua Afina bahkan sempat merasa gangguan bipolar yang dialami putrinya sebagai gangguan spiritual hingga Afina harus menjalani metode penyembuhan ruqyah.

“Ibu sama ayah aku awalnya denial, sampai aku pernah dibawa ke ruqyah karena mereka mengira bipolar aku karena jin. Padahal ketika aku di-ruqyah aku enggak apa-apa sebenarnya, tapi aku sedihnya waktu itu aku sudah sebulan enggak self-harm dan aku cuman minta untuk diapresiasi,” kata Afina.

Untungnya sekarang orang tuanya sudah lebih bisa memahami dan mulai mendukung putrinya itu, terlebih setelah melihat bahwa apa yang dialami oleh Afina justru membuatnya dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.

“Aku juga lebih membuktikan kalau aku bisa membantu orang lewat itu. Ternyata ibu ayah aku sering melihat aku diundang ke seminar, jadi mereka melihat ini sebagai kelebihan dan kekurangan. Jadi orang tua melihat ini kelebihan untuk aku,” ujarnya.

Menerima Emosi untuk Mengenal Diri Sendiri

Jika dulu Afina cenderung menyalahkan diri sendiri karena kondisi yang diidapnya, kini karena lebih mengenal diri sendiri, ia mengatakan sudah lebih bisa mengontrol emosinya.

Dalam prosesnya, Afina belajar bahwa menerima semua emosi yang dirasakannya merupakan cara paling efektif untuk mengontrol fase bipolarnya, terutama fase depresi.

Baca Juga: Dialami Pengidap Gangguan Bipolar, Apa Itu Mania dan Hipomania?