Doa Jadi Kekuatan Eneng Paridah dalam Menghadapi Titik Terendah

Firdhayanti - Senin, 19 September 2022
Atlet powerlifter Eneng Paridah
Atlet powerlifter Eneng Paridah Kompas.com

"Karena kita jgua dituntut negara untuk bertanggung jawab. Kita nggak boleh galau lama-lama karena malu sama negara sudah dikasih makan enak, tidur enak, fasilitas bagus, masa kita harus diam saja. Kita harus bisa ngelawan rasa malas dan takut," ucap perempuan kelahiran 1984 itu. 

Doa dan Pikiran Positif Jadi Kekuatan 

Namun, ada hal-hal yang dapat kembali membuat Eneng menjadi kembali bersemangat, yakni doa-doa dari orang yang mendukungnya. 

"Melihat anak, keluarga, mereka pada semangat ngedoain kita masa kita nggak semangat untuk latihan, maju lagi," tutur atlet yang sempat menjalani olahraga voli dalam sepak terjangnya di dunia olahraga. 

Jika teringat akan doa dari support systemnya, Eneng pun kembali termotivasi dan kembali merasa kuat untuk meraih mimpinya. 

"Masa harus menyerah disini, masa kalah sama rasa malas. Jadi benar-benar berjuang melawan rasa itu, wajib dilawan biar semangatnya kembali pulih," ujar Eneng. 

Selain doa dari orang-orang , Eneng percaya bahwa doa dan keyakinan dari sendiri turut menguatkannya dalam mengukir prestasi. 

Eneng berujar, doa-doa yang terkabul juga merupakan salah satu rizki dari yang maha kuasa. 

Selain itu, pikiran positif juga dapat memberi energi bagi Eneng untuk menaklukkan pertandingan. 

Baca Juga: Kiat Powerlifter Eneng Paridah Tetap Berprestasi dalam Keterbatasan

"Karena pikiran positif aja yang bikin kekuatan," ujarnya. 

Ajang ASEAN Para Games 2022 merupakan kali pertama Eneng mengikuti pertandingan di kancah internasional. 

Eneng berhasil menyumbangkan medali emas di lomba angkat berat kategori 41 kg.

Ia berhasil mengalahkan Sibounheuang Dengmany dan Sipaseuth Latsami dari Laos dan Marydol Pamati-an dari Filipina.

(*)