Livey Van Wyk, Penyintas HIV yang Pernah Jadi Walikota Termuda Namibia

Aulia Firafiroh - Jumat, 26 Agustus 2022
Livey Van Wyk, Penyintas HIV
Livey Van Wyk, Penyintas HIV dok. Kompas

Kejadian tersebut semakin menciptakan kepanikan dan ketakutan pada masyarakat Namibia dan meningkatnya stigma bagi penyintas HIV.

Bahkan ibu Livey Van Wyk sendiri menjauhi dan menyiapkan pemakaman untuk dirinya karena mengidap virus tersebut.

“Bahkan ibu saya sendiri berubah ketika saya memberi tahu dia tentang status saya. Dan hal yang sama terjadi berulang-ulang dalam keluarga, di masyarakat, di kota. Aku hanya tidak bisa bersama orang lain lagi. Saya ditolak semua orang,” cerita Livey Van Wyk.

Livey Van Wyk ingat bagaimana perlakuan keluarganya saat ia minum di botol dan air bekas mandinya langsung dibuang.

Bagian terburuk dari hidup Livey van Wyk adalah saat ia diminta oleh kepala sekolahnya untuk tidak datang ke kelas lagi.

“Itu adalah titik puncak saya, karena saya mencintai sekolah, bahkan jika saya hamil dan HIV-positif. Saat itu saya putus asa,” ujar Livey Van Wyk.

Sudah tidak kuat lagi dengan penolakan yang dihadapinya, Livey Van Wyk akhirnya pergi ke rumah neneknya di Witvlei yang menerimanya dengan sepenuh hati. 

Di tempat neneknya, ia mulai belajar lebih banyak lagi soal HIV dan lebih mencintai dirinya sendiri.

Untungnya, Livey Van Wyk terdaftar dalam program UNICEF yang membantu mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.

Baca juga: Sosok Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI Penyintas Kanker Payudara

Sumber: Namib Times
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh