Puan Talks: Nia Umar Ungkap Produksi ASI Mengikuti Permintaan Bayi

Ardela Nabila - Kamis, 11 Agustus 2022
Nia Umar dalam acara Puan Talks menjelaskan bahwa produksi ASI sesuai permintaan bayi.
Nia Umar dalam acara Puan Talks menjelaskan bahwa produksi ASI sesuai permintaan bayi. Jomkwan

Parapuan.co - Selain menjadi nutrisi utama untuk bayi, air susu ibu (ASI) juga dinilai istimewa karena memiliki faktor antibodi.

Ya, ASI yang pertama keluar atau disebut kolostrum ini mengandung immunoglobulin A yang dapat melindungi bayi dari kuman.

Namun, selain menjadi cairan penting penuh nutrisi dan melindungi bayi, ASI juga bermanfaat bagi sang ibu.

Maka dari itu, tak heran apabila ASI wajib diberikan sedini mungkin, yakni sejak bayi berusia nol sampai dengan enam bulan.

Selama ibu memberikan ASI-nya secara langsung dari payudara setiap kali si Kecil memintanya, ibu menyusui tak perlu khawatir terkait produksi ASI.

Pasalnya, menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar, S.Sos, MKM, IBCLC, produksi ASI mengikuti permintaan dari bayi.

Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Puan Talks bertajuk ASI Eksklusif: Sepenting Apa Sih? dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia.

"Produksi ASI itu supply and demand. Kalau dia diminta oleh bayi, sesuai permintaan bayi, bayi menyusu pada ibunya tanpa jadwal atau semau dia, maka produksinya akan mengikuti permintaan itu," ujar Nia, Selasa, (9/8/2022).

Apabila ingin meningkatkan produksi ASI-nya, Nia mengatakan, ibu menyusui harus terlebih dulu memahami alasan mengapa ASI perlu ditingkatkan.

Baca Juga: Puan Talks: Nia Umar Jelaskan Alasan ASI Perah Tidak Boleh Diberikan dengan Botol Dot

"Kalau ditanya bagaimana cara meningkatkan produksi ASI, itu harus dilihat dulu seperlu apa meningkatkan produksi ASI?" tanyanya.

"Karena bisa jadi enggak perlu ditingkatkan, sudah sesuai dengan permintaan anaknya," sambung Nia.

Bayi yang mendapatkan cukup ASI sendiri bisa dilihat dari tumbuh kembangnya.

Jika tumbuh kembang bayi sudah sesuai dengan usianya, artinya ia telah mendapatkan cukup ASI dari sang ibu.

"Bagaimana kita bisa tahu ASI-nya cukup? Ya kita lihat tumbuh kembang anak, kita pantau. Setiap kontrol, dilihat tumbuh kembangnya apakah sesuai," pungkasnya.

Sementara itu, apabila selama mengonsumsi ASI perah berat badan bayi tidak mengalami kenaikan, posisi bayi saat menyusulah yang lebih dulu perlu diperhatikan kembali.

Nia menjelaskan, posisi pelekatan yang salah saat bayi menyusu langsung di payudara sang ibu, juga bisa menyebabkan proses menyusui menjadi kurang optimal.

"Kenapa berat badannya enggak naik? Jangan-jangan selama ini posisi pelekatan menyusuinya juga belum optimal, sehingga bayinya enggak menyusu dengan baik," tutup Nia.

Baca Juga: Puan Talks: Nia Umar Ungkap Risiko Tak Memberikan ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi

(*)

Sumber: Puan Talks
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Viral di TikTok Urutan Mandi yang Benar, Ini Penjelasan dari Ahli