Sinta Tantra, Pelukis Perempuan Asal Bali yang Gelar Pameran Tunggal

Ratu Monita - Jumat, 5 Agustus 2022
ISA Art & Design hadirkan pameran tunggal hasil karya Sinta Tantra.
ISA Art & Design hadirkan pameran tunggal hasil karya Sinta Tantra. Dok PARAPUAN/Ratu Monita

Parapuan.co - ISA Art & Design akan menghadirkan pameran tunggal terbarunya mulai 6 Agustus 2022. 

Pada pameran kali ini, ISA Art & Design akan memamerkan hasil karya seniman perempuan asal Bali, Sinta Tantra di ISA Art & Design Gallery di Wisma 46, Sudirman, Jakarta

Sinta Tantra sendiri merupakan seniman perempuan berdarah Bali yang berbasis di Inggris dan Indonesia. 

Sinta dikenal dengan lukisan abstraknya yang berwarna-warni, serta mural-mural yang dibuat khusus untuk suatu lokasi. 

Adapun karya-karyanya yang populer berupa mural-mural di ruang publik di Hong Kong hingga Liverpool.

Salah satu karyanya yang paling menyita perhatian adalah mural yang menghiasi jembatan sepanjang 300 meter di Canary Wharf, London sebagai bagian dari proyek Olimpiade 2012.

Bahkan, baru-baru ini Sinta juga telah merampungkan proyek mural yang menghiasi fasad Poins Square Mall dan Apartemen di Jakarta Selatan.

Komposisi karyanya sendiri cukup berimbang dengan karya-karya yang terinspirasi dari pergerakan-pergerakan seni tempo dulu seperti Bauhaus, Art Deco, Abstract Expressionism, dan Modernism.

Sedangkan untuk gayanya, Sinta mengaku lebih terinspirasi dari Nyoman Lempad dan Sol LeWitt dengan garis-garis dua dan tiga dimensinya.

Baca Juga: Perjalanan Seni 30 Tahun, Tengok Karya Agus Suwage dalam Pameran The Theater of Me di Museum MACAN Jakarta

Untuk pameran tunggalnya kali ini, Sinta lebih memfokusikan tentang kisa hidup serta sejarah keluarganya yang ia sebut sebagai “konstelasi.”

Usai melakukan riset yang mendalam selama lebih dari dua tahun di masa pandemi, seri lukisannya kali ini terinspirasi dari siluet-siluet dedaunan tropis dengan latar bentuk-bentuk geometris abstrak dan linen.

Selain itu, pengunjung juga akan melihat bagaimana Sinta menerjemahkan pengaruh yang ia dapat dari pelukis-pelukis asal Eropa seperti Henri Matisse dan Jean Arp.

Kemudian, ia meleburnya dengan bentuk-bentuk simbolis khas seniman Bali, Nyoman Lempad.

Mengingat ini bercerita tentang keluarganya, Sinta pun mendapatkan inspirasi bagi karya-karyanya dengan bertanya kepada kedua orang tuanya mengenai sejarah dan memori berkesan dalam keluarga.

Hasilnya, terbentuklah kumpulan lukisan-lukisan yang begitu cantik dan bercerita mengenai masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Tak hanya itu, lukisan-lukisan indah ini juga bercerita mengenai hubungan antar-keluarga atau konstelasi antara ibu-ayah-anak dan kakek-sepupu-cucu.

Lebih lanjut, lukisan-lukisan yang ditampilkan dalam pameran kali ini mengeksplorasi tentang rasa terwujud dan memiliki satu sama lain.

Baca Juga: Art Jakarta Gardens 2022, Menikmati Seni di Tengah Suasana Taman Kota

Berjudul Constellations of Being yang berkaitan dengan masa lalu keluarga Sinta, pameran ini akan menggambarkan konstelasi-konstelasi baru atas sejarah, emosi, pengalaman, bentuk, dan warna.

Menurut Sinta, lukisan-lukisan ini menjadi media baginya untuk bisa berhubungan dengan banyak orang.

"Saya ingin terhubung dengan orang-orang melebihi kata-kata dan budaya. Sementara, saya memiliki perbendaharaan bentuk dan warna yang bisa saya bongkar dan pasang serta seperangkat aturan yang bisa saya tentukan sendiri," kata Sinta.

Lukisan-lukisan Sinta Tantra yang dipamerkan di ISA Art & Design.
Lukisan-lukisan Sinta Tantra yang dipamerkan di ISA Art & Design. Dok PARAPUAN/Ratu Monita

Ia juga menyampaikan, bahwa ia senang membuat karya yang dapat membuat mereka yang melihatnya bisa menemukan perspektifnya sendiri dari lukisan saya. 

"Saya tertarik untuk menciptakan semacam tekanan bagi penikmat karya saya
dalam menemukan narasi mereka dan di mana saya dapat menemukan narasi saya," jelasnya saat ditemui PARAPUAN.

Diketahui, lukisan-lukisan yang dipamerkan ini dibuat dengan menggunakan bahan cat tempera di atas linen serta memakai bahan organik dan mineral.

Tak hanya itu, dalam lukisan-lukisan tersebut, Sinta juga menempelkan material emas.

Lukisan-lukisan hasil karya SInta Tantra yang dipamerkan di ISA Art & Design.
Lukisan-lukisan hasil karya SInta Tantra yang dipamerkan di ISA Art & Design. Dok PARAPUAN/Ratu Monita

Meski menggunakan bantuan perangkat digital, namun hasil karyanya ini tetap dibuat secara manual oleh Sinta.

Setelah itu, lukisan yang ditampilkan pada pameran tunggal ini dikurasi oleh Sadiah Boonstra dan dihidupkan dengan bantuan Thibaut Vandamme dan artist sound Puti Azalia Ichsan.

Bagi Kawan Puan yang tertarik untuk melihat hasil karya lukisan Sinta Tantra, pameran ini akan berlangsung hingga 30 September 2022 mendatang. 

Baca Juga: Hadirkan Ratusan Vendor, Pameran Pernikahan IIWF 2022 Sukses Digelar secara Hybrid

(*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh