Profil Katie Bouman, Computer Scientist di Balik Foto Black Hole Luar Angkasa

Firdhayanti - Jumat, 5 Agustus 2022
Katie Bouman, computer scientist yang berhasil membuat algoritma untuk foto lubang hitam
Katie Bouman, computer scientist yang berhasil membuat algoritma untuk foto lubang hitam Info Komputer

Parapuan.co - Kawan Puan, perempuan berhak meraih mimpi dan memaksimalkan potensinya di berbagai bidang yang ia geluti, seperti teknologi.

Menyambut Hari Kebangkitan Teknologi tanggal 10 Agustus mendatang, banyak perempuan yang sukses berkarier di bidang ini.

Hal itu dialami oleh Katie Bouman, seorang programmer perempuan di balik foto  "Black Hole" atau lubang hitam di luar angkasa

Ia merupakan ilmuwan junior yang tergabung dalam tim Event Horizon Telescope (EHT). 

Tim tersebut memiliki misi untuk menangkap citra lubang hitam di luar angkasa. 

Tentunya, peran Katie ini berhasil menginspirasi perempuan lain untuk  bidang teknologi. 

Dalam bidangnya, Katie membuat algoritma untuk proses pengolahan citra dari lubang hitam tersebut. 

Adapun algoritma tersebut bernama CHIRP (Continuous High-resolution Image Reconstruction using Patch priors) yang bisa digunakan untuk menggabungkan sejumlah data dan gambar yang dihasilkan oleh teleskop-teleskop yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Berikut ini adalah profil dari programmer Katie Bouman, Kawan Puan. 

Baca Juga: Masih Didominasi Laki-Laki, Ini Pentingnya Peran Perempuan di Industri Teknologi

Lulusan Ilmu Komputer dan Teknik Elektro MIT 

Membicarakan tentang lubang hitam, mungkin banyak dari Kawan Puan yang menduga bahwa Katie adalah lulusan Fisika. 

Namun, ternyata Katie merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Komputer dan Teknik Elektro di Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Amerika Serikat. 

Perempuan ini bergabung di tim EHT pada 2013 lalu. Pada saat bergabung dengan tim EHT, ia tengah menyelesaikan gelar doktornya di jurusan citra komputer (computer vision) di kampus yang sama. 

Bergabung di EHT, ia dan timnya bertugas untuk menyatukan dan memperjelas gambar yang  didapatkan oleh sejumlah teleskop besar yang terpencar di Bumi, namun saling terhubung.

Setelah foto diambil dan dikumpulkan oleh tim lain, tim Bouman kemudian menggunakan algoritma CHIRP yang telah dibuatnya untuk merekonstruksi kumpulan data, dengan beberapa metode penyatuan foto, agar menjadi satu gambar yang jelas.

Usai diolah oleh Katie dan timnya, foto lubang hitam pun kini telah bisa dilihat lewat internet. 

Membuat CHIRP pada 2016

Adapun algoritma tersebut dibuat Bouman pada tahun 2016 lalu untuk membantu pencitraan dan rekonstruksi gambar dari program komputer. 

Baca Juga: 5 Tips Bagi First Jobber yang Ingin Berkarier di Industri Teknologi

CHIRP bisa digunakan untuk menggabungkan sejumlah data dan gambar mentah yang dihasilkan oleh teleskop-teleskop yang tersebar di berbagai belahan dunia tersebut. 

Pasalnya, tidak ada teleskop yang mampu menjangkau lubang hitam dengan jarak 500 triliun kilometer dari bumi. 

Data yang diambil dari jaringan teleskop Event Horizon kemudian disimpan di ratusan hard disk, dan dibawa ke Boston, AS dan Bonn, Jerman untuk disatukan dengan algoritma CHIRP yang dibuat Katie. 

Setelahnya, tim ilmuwan pun menganalisis foto tersebut untuk memastikan keabsahannya. 

Pada akhir tahun 2019, Katie memulai karirnya sebagai asisten profesor di Institut Teknologi California (Caltech). 

Bekerja di industri yang didominasi laki-laki, Katie pun mengharapkan adanya perempuan lain yang bisa berkarier di bidang sains sepertinya. 

"Selama kita selalu bersemangat dan selalu termotivasi, jangan pernah anggap sesuatu itu tidak bisa dilakukan," tutup Katie. 

(*)

Baca Juga: Mengenal Ada Lovelace, Programmer Perempuan Pertama di Dunia

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara