Gratis Ditanggung BPJS, Ini Tahapan Tes HIV yang Perlu Diketahui

Anna Maria Anggita - Kamis, 21 Juli 2022
Tes HIV ditanggung oleh BPJS
Tes HIV ditanggung oleh BPJS jarun011

Parapuan.co - Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi suatu kondisi yang mendapat stigma negatif di masyarakat.

Stigma yang buruk tersebutlah yang membuat orang-orang ragu hingga takut untuk melakukan tes HIV.

Di sisi lain, mungkin banyak yang menganggap kalau untuk melakukan tes HIV membutuhkan biaya yang mahal.

Padahal perlu Kawan Puan ketahui kalau pemeriksaan HIV itu gratis dan ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Mengenai tes HIV yang gratis ini disampikan langsung oleh Dr. dr. Agnes R Indrati, Sp.PK(K)., M.Kes., selaku ahli patolgi klini sekaligus peneliti penyakit HIV saat pelatihan A Science in The Newsroom Masterclass pada Rabu (20/07/2022).

"Jadi seperti tes HIV itu kita di rumah sakit jadi gratis karena kita dikasih reagen dari pusat, dari Kemkes," terang dr. Agnes.

Adapun tes HIV yang dilakukan yakni pemeriksaan CD4 dan tes viral load.

1. Pemeriksaan CD4

Dilansir dari Healthline, CD4 adalah tes darah untuk memeriksa jumlah sel CD4 dalam tubuh.

Baca Juga: 3 Kondisi Gangguan Kesehatan Mental yang Rawan Dialami Pengidap HIV

 

Sel CD4 sendiri merupakan jenis sel darah putih yang memainkan peran kunci dalam sistem kekebalan tubuh.

Di mana sel CD4 memperingatkan sel-sel kekebalan lainnya akan adanya infeksi seperti bakteri dan virus lain di dalam tubuh. 

Di mana ketika seseorang hidup dengan HIV, virus menyerang sel CD4 dalam darahnya, sehingga sel ini rusak dan mengalami penurunan.

2. Tes Viral Load 

Tes viral load HIV dilakukan untuk mengukur jumlah partikel HIV dalam satu mililiter (mL) darah. 

Tes viral load ini juga menilai perkembangan HIV dalam tubuh.

Di sisi lain, kondisi ini juga berguna untuk melihat seberapa baik terapi HIV seseorang mengelola virus di dalam tubuhnya.

"Itu (pemeriksaan tes HIV) semua gratis karena kita di-supply reagen dari Kemkes," papar dr. Agnes.

dr. Agnes menambahkan memang reagen gratis akan tetapi ada biaya lain-lain yang mungkin tidak dipenuhi oleh Kementerian Kesehatan.

Hal tersebut pun membuat adanya selisih biaya yang harus dibayarkan.

Namun begitu, dr. Agnes juga menjelaskan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak perlu khawatir karena mungkin ada donatur seperti Global Fund yang akan menutup kekurangan biaya.

Baca Juga: Masih Sering Salah, Virus HIV Tidak Menular Melalui 9 Cara Ini

(*)