Apa Itu Overachiever dan Alasan Seseorang Ingin Pencapaian Lebih

Aulia Firafiroh - Selasa, 19 Juli 2022
Mengenal apa itu overachiever
Mengenal apa itu overachiever CatLane

Parapuan.co- Banyak orang yang berjuang terlalu keras untuk mencapai tujuan hidupnya demi meraih kesuksesan. Orang-orang yang berjuang terlalu keras demi meraih kesuksesan dikenal dengan overachiever.

Sesuai dengan katanya, overachiever adalah orang-orang yang sudah melakukan hal hebat dalam pencapaiannya namun masih terus merasa kurang dengan apa yang diraih. Meski telah mencapai kesuksesan baik profesional atau akademis, menjadi overachiever bukanlah hal baik karena membuat hidup tidak seimbang.

Lalu apa itu overachiever? Apakah ada titik di mana menjadi sukses dan berkinerja tinggi berubah menjadi berlebihan?

Menurut verywellmind, memang tidak ada definisi pasti mengenai makna overachiever, namun masalahnya bukan pada keinginan untuk meraih pencapaian.

Masalanya ada pada ketidakseimbangan antara pencapaian dengan pengorbanan yang dikeluarkan.

Selain itu, kesuksesan tidak selalu sama dengan kebahagiaan atau kepuasan, terutama ketika kita mengejar kesuksesan secara membabi buta tanpa tujuan dan menggunakannya sebagai ukuran nilai dan harga diri kita sendiri.

Menurut Dr. Nicole LePera dalam bukunya How to Do the Work, menulis bahwa orang menjadi overachiever karena membutuhkan validasi eksternal.

"Merasa dilihat, didengar, dan dihargai melalui kesuksesan dan pencapaian. Menggunakan validasi eksternal sebagai cara untuk mengatasi harga diri yang rendah. Percaya bahwa satu-satunya cara untuk menerima cinta adalah melalui pencapaian," tulis Nicole dalam bukunya yang tayang di entrepreneur.com.

Orang yang overachiever kerap menggunakan karier sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari luka yang belum sembuh dan mampu membuat diri cukup sibuk untuk menghindari jenis keintiman yang sebenarnya.

Selain itu, seorang overachiever, kerap membuat dirinya mengabaikan diri sendiri hingga orang-orang di sekitar demi sebuah ambisi dan pencapaian.

Sumber: entrepreneur.com,verywellmind
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh