Mengenal Hypnobirthing, Metode untuk Kurangi Takut dalam Persalinan

Firdhayanti - Kamis, 14 Juli 2022
Proses melahirkan disiapkan secara mental lewat hypnobirthing.
Proses melahirkan disiapkan secara mental lewat hypnobirthing. flukyfluky

Dari Awal Kehamilan dan Bantuan Profesional

Jika Kawan Puan ingin melakukan hypnobirthing, kamu bisa melakukannya sedini mungkin dari awal kehamilan.

"Karena semakin sering belajar dan semaklin dini latihan itu akan bikin latihan optimal latihannya," ujar Mila.

Biasanya, sesi diawali dalam kelas bersama pasangan selama dua hari. Setelah itu, calon ibu akan dilatih mandiri. 

Tak bisa langsung selesai, hypnobirthing ini perlu pengulangan. 

"Jadi enggak bisa habis kelas tutup buku, karena hypnobirthing ini perlu repetisi jadi harus dilakukan seminggu tiga kali di rumah, dan biasanya akan ada audio relaksasi hypnobirthing yang diberikan pada saat di kelas," papar Mila.

Selain audio relaksasi yang diberikan profesional, suara audio yang diperdengarkan juga bisa dari rekaman suara suami," katanya. 

Dalam melakukan hypnobirthing, Mila tidak menyarankan untuk melakukan sendiri di rumah tanpa bantuan profesional.

"Kurang maksimal. Karena otomatis ibunya tidak bisa dipantau dari skala distress," kata Mila. 

Baca Juga: Masih Terima Gaji, Ini Dilema Ibu Bekerja Soal Aturan Cuti 6 Bulan di RUU KIA

Skala distress merupakan asesmen yang dipakai praktisi untuk melihat stresnya berkurang atau tidak. 

Tingkat distress yang masih tinggi akan berpengaruh pada proses persalinannya. 

Selain itu, proses hypnobirthing ini akan menimbulkan efek samping yang disebut abreaksi.

"Abreaksi ini mungkin menangis, ada rasa kesal, karena pikiran bawah sadar terbuka. Masalah-masalah yang belum selesai bisa muncul dan itu perlu didampingi oleh reaksi supaya kalau ada abreaksi tetap bisa aman," jelas lulusan Poltekkes Kemenkes Jakarta pada tahun 2014 ini.

Itu tadi penjelasan seputar hypnobirthing.

Apakah Kawan Puan tertarik untuk melakukannya saat menghadapi proses persalinan? (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh

Bukan Hanya Anak-Anak, Ahli Ingatkan Pentingnya Vaksin Dewasa