Parapuan.co - Kawan Puan, ShopeePay baru saja meluncurkan buku panduan UMKM gratis berjudul "Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay".
Hal itu dilakukan sebagai salah satu wujud komitmen Shopee mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia.
Buku panduan UMKM ini merupakan hasil kolaborasi ShopeePay bersama ukmindonesia.id, sebuah portal edukasi pengembangan UMKM.
Situs tersebut adalah persembahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI.
Tujuan dibuatnya situs ini adalah untuk mendukung geliat pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya dan bangkit pasca pandemi.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM yang menyediakan berbagai solusi dan dukungan bagi UMKM lokal agar berkembang dan berdaya melalui teknologi.
Dalam rangka mengedukasi pelaku UMKM tentang berbagai topik yang tertuang dalam buku panduan, ShopeePay menggelar sesi diskusi virtual melalui kanal Instagram, Selasa (28/6/2022).
Sebagaimana dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN, sesi diskusi virtual mengungkap tentang trik branding dan kolaborasi bagi UMKM dari CEO Teguk dan founder Mad for Makeup.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai trik branding dan kolaborasi tersebut, berikut keterangannya!
Baca Juga: Ingin Bisnis Cepat Naik Daun? Coba Praktikkan 5 Cara Berikut Ini
Branding sebagai Pembeda dan Sarana Bercerita bagi Bisnis
Menurut Maulana Hakim selaku CEO Teguk, branding atau identitas merek suatu usaha merupakan komponen penting yang patut dipahami oleh setiap pelaku bisnis.
Pasalnya, branding dapat menjadi tombak senjata suatu bisnis dalam bersaing di pasar yang penuh akan kompetisi.
"Branding yang kuat akan memberikan suatu bisnis sebuah ciri khas atau pembeda yang akan membantu konsumen untuk mengingat usaha tersebut," terang Maulana Hakim.
Selain sebagai elemen pembeda, Maulana menjelaskan bahwa branding memberikan kesempatan bagi suatu usaha untuk menceritakan kepada konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan lebih jauh lagi.
"Pelaku UMKM harus memperhatikan betul pilihan dari berbagai elemen yang digunakan saat mengkonsepkan branding usahanya," kata Maulana.
"Sebagai contoh, warna-warna yang terang akan memberikan kesan segar untuk usaha yang menawarkan aneka minuman dingin," imbuhnya.
Di akhir sesi diskusi, Maulana pun berpesan kepada pelaku UMKM bahwa branding di dalam dunia usaha bukanlah suatu kompetisi.
Akan tetapi, branding adalah strategi untuk memberikan kesan yang positif dan konsisten kepada pelanggan.
Baca Juga: Perusahaan Startup Ini Hadirkan Solusi Digital untuk Gerakan UMKM Kekinian
Kolaborasi sebagai Strategi Jitu Perluas Minat Pasar
Founder Mad for Makeup, Shirley Oslan menjelaskan pentingnya kolaborasi sebagai solusi tepat untuk meningkatkan perjualan dan memperluas jangkauan pasar.
Ia mencontohkan, Mad for Makeup yang baru saja meluncurkan produk eyeshadow yang unik karena diluncurkan atas kolaborasi dengan produsen makanan dan minuman Orang Tua.
Kolaborasi yang dilakukan oleh Mad for Makeup tersebut menghasilkan produk dengan konsep yang menarik bagi konsumen, dan berhasil menjadi pembeda bisnis di industri kecantikan.
"Kolaborasi bisa menjadi cara yang tepat untuk memperluas pasar suatu bisnis, termasuk UMKM," ujar Shirley.
"Namun yang paling penting untuk dipertimbangkan sebelum berkolaborasi dengan bisnis lain adalah kecocokan tujuan antara bisnis dan bisnis lain tersebut," tambahnya.
Shirley Oslan menegaskan pula bahwa kolaborasi menjadi bentuk inovasi dan adaptasi untuk mengikuti perkembangan tren bisnis yang perubahannya sangat cepat.
"Di tengah ramainya kompetisi pasar, kolaborasi antar bisnis menjadi penting dalam mengasah ide kita untuk berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar," tutup Shirley.
Nah, itulah tadi rahasia dua orang pengusaha dalam mem-branding dan berkolaborasi untuk memajukan bisnisnya.
Kawan Puan juga bisa mempraktekkannya, nih! Semoga informasi di atas berguna, ya.
Baca Juga: Agar Makin Dikenal, Ini Cara Mendaftarkan Produk UMKM di E-Katalog LKPP
(*)
