Tantangan Ekonomi dalam Transisi Energi Jadi Bahasan Side Events B20

Firdhayanti - Kamis, 23 Juni 2022
Acara side events B20 , The Energy Transitions In Growth Market.
Acara side events B20 , The Energy Transitions In Growth Market. Dok. B20

Baca Juga: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Global, B20 WiBAC Dukung Pelaku UMKM Perempuan

Karenanya,  diperlukan teknologi yang reliable dan kompetitif untuk dikembangkan serta dukungan pendanaan jangka panjang yang kompetitif.

Baik Arsjad, Shinta maupun Agung meyakinkan, pemerintah akan terus mendukung dan melahirkan kebijakan-kebijakan hijau dengan indikator dan standar implementasi yang jelas yang juga didukung sepenuhnya oleh kalangan pengusaha dalam upaya transisi energi.

Pelaku usaha melalui KADIN Indonesia sudah membuat Gerakan Net Zero Emission (netral karbon) untuk mendukung upaya pemerintah dalam proyek transisi energi.

Dalam kesempatan yang sama Chair B20 Indonesia Future of Work and Education Task
Force, Hamdani Salim mengatakan teknologi yang saat ini menjadi penggerak ekonomi digital global menjadi salah satu fokus penting yang ingin dikuasai pemerintah.

Ini erat kaitannya dengan persoalan pendidikan sekaligus bentuk kerja di masa depan.

“Saat ini problemnya, ada pada ketimpangan infrastruktur digital antara negara maju dan berkembang, termasuk soal pembiayaan, kesiapan perusahaan, literasi digitalnya termasuk soal akses pengetahuan atau pendidikan,” kata Hamdani Salim.

Hamdani berujar, pandemi dan perubahan iklim menjadi dorongan makin cepatnya digitalisasi dan pengarahan dunia kerja pada penerapan teknologi serta ekonomi hijau.

Karenanya, dunia pendidikan harus berkesinambbungan dengan dunia kerja di masa depan dengan peningkatan kualitas sistem pendidikan, terutama bidang vokasi dan pelatihan berbasis keahlian, seperti pembelajaran digital.

 Baca Juga: Shinta Kamdani Ungkap Isu Prioritas B20 Jadi Bahasan di WEF 2022

Ia juga menjelaskan mengenai rise of green jobs. Ekonomi dunia kini telah bergeser pada ekonomi hijau yang menuntut green skills dan menyediakan green jobs untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengurangi kerusakan ekologi. 


Menurut data Kementerian PPN/ Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), jika menggunakan skenario net zero emission, Indonesia berpotensi memiliki 3 juta lapangan pekerjaan pada 2060.

Namun, diperlukan persiapan dari berbagai sektor untuk menyongsong Indonesia era green jobs, salah satunya sektor pendidikan dan tenaga kerja yang membutuhkan pemahaman, keterampilan, dan lapangan kerja yang mendukung.

Sementara dalam sektor ekonomi dibutuhkan investasi besar dan persiapan untuk transformasi bisnis yang ramah lingkungan.

Pengembangan green jobs di Indonesia juga harus memiliki beberapa rencana yang matang seperti menerbitkan peta informasi dan peta jalan mengenai green jobs yang mencakup berbagai sektor.

Pemerintah bersama swasta juga harus berkolaborasi menyusun formulasi regulasi mengenai green jobs di Indonesia.

Rekomendasi B20 Indonesia diharapkan menjadi platform bagi pemerintah dan swasta untuk melakukan percepatan kolaborasi antar sektor dalam bentuk inisiatif blended finance yang akan menyalurkan investasi dari sektor publik, swasta, development fund dan filantropi kepada proyek-proyek investasi hijau.

Diharapkan, nantinya dapat tercipta lebih banyak peluang bisnis, lapangan kerja hijau hingga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kolaboratif. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh