Kondisi Mental Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi Kesehatan Reproduksi Perempuan

Anna Maria Anggita - Jumat, 24 Juni 2022
Hubungan kondisi mental dengan kesehatan reproduksi perempuan
Hubungan kondisi mental dengan kesehatan reproduksi perempuan visualspace

 

PMDD lebih sering terjadi pada perempuan yang memang kesehatan mentalnya terganggu seperti kecemasan atau depresi.

Apabila Kawan Puan merasa mengalami PMDD tak ada salahnya untuk ke profesional medis atau mental, sebelum gejala depresi atau kecemasan yang lebih buruk.

3. Siklus menstruasi tidak teratur

 Perempuan yang mengalami gangguan kecemasan dan gangguan penggunaan zat lebih cenderung memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek.

Bahkan siklus menstruasi lebih pendek dari 24 hari.

Kondisi tersebut dibuktikan dalam studi Associations between Psychiatric Disorders and Menstrual Cycle Characteristics.

Tak hanya itu saja, penelitian Menstrual functioning and psychopathology in a county-wide population of high school girls mengungkap siklus yang tidak teratur juga terkait dengan gangguan makan dan depresi.

Temuan lainnya yakni perempuan dengan gangguan bipolar juga dua kali lebih mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur.

Fakta tersebut berdasarkan hasil studi Menstrual dysfunction prior to onset of psychiatric illness is reported more commonly by women with bipolar disorder than by women with unipolar depression and healthy controls.

Dari ulasan di atas dapat dipahami bahwa mental berdampak pada siklus menstruasi.

Oleh karena itu jika di antara Kawan Puan ada yang merasa kondisi mentalnya terganggu jangan ragu untuk memeriksakan diri demi kesehatan reproduksi perempuan yang baik.

Baca Juga: Demi Jaga Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Waktu yang Tepat Ganti Pembalut

 (*)

Sumber: womens health
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara