Perkembangan Sneakers dari Masa ke Masa hingga Jadi Sepatu Favorit Berbagai Kalangan

Ardela Nabila - Diperbaharui Rabu, 8 Maret 2023
Sejarah dan perkembangan sneakers.
Sejarah dan perkembangan sneakers. Bettmann, ABC PHOTO ARCHIVES

Parapuan.co - Tak bisa dimungkiri, sneakers merupakan salah satu jenis sepatu versatile yang sangat nyaman untuk dipakai sehari-hari.

Maka dari itu, tak heran apabila sneakers menjadi sepatu favorit berbagai kalangan, mulai dari generasi muda hingga tua sekalipun.

Selain nyaman, sneakers juga mudah dipadukan dengan pakaian sehari-hari, sehingga membuatnya cocok untuk berbagai aktivitas.

Di balik popularitas sneakers saat ini, jenis sepatu yang satu ini ternyata memiliki sejarah yang panjang dan telah berevolusi dari masa ke masa.

Melansir Vogue, sejarah sneakers pertama kali dimulai pada tahun 1839 ketika seorang ilmuwan Amerika bernama Charles Goodyear menemukan karet vulkanisir, bahan yang lentur terbentuk dari proses karet yang dipanaskan.

Beberapa dekade setelah penemuan tersebut, muncullah terobosan karet yang dipasangkan pada sepatu untuk mendapatkan sol yang lebih tahan lama.

1916-1920

Adolf Wassler di tahun 1920-an.
Adolf Wassler di tahun 1920-an. Ullstein Bild Dtl.

Walaupun sneakers lahir pada abad ke-19, namun baru pada abad ke-20 perkembangannya mulai signifikan, setelah dua perusahaan memanfaatkan potensi tersebut untuk menghadirkan sepatu bersol karet ke masyarakat luas.

Baca Juga: Sempat Ramai Dibicarakan di Twitter, Begini Sejarah dan Perkembangan Sepatu Dr Martens

Di awal kelahirannya, sepatu dengan sol yang terbuat dari karet memang hanya bisa dipakai oleh segelintir orang yang memiliki privilese.

Perusahaan Karet AS kemudian mendirikan Keds pada tahun 1916 dan menjual sepatu sneakers produksinya.

Setahun kemudian, Converse merilis sepatu All Star-nya yang bahkan masih populer sampai saat ini di kalangan anak muda.

Kemudian pada awal tahun 1920-an, dengan dukungan dari para pemain bola basket dan pelatih terkemuka bernama Chuck Taylor, yang namanya masih ditemukan di koleksi All Stars sampai sekarang, Converse terus berkembang pesat.

Pada tahun 1924, dua orang saudara asal Jerman bernama Rudolf dan Adolf “Adi” Dassler ikut serta membangun bisnis sneakers dan merancang alas kaki untuk atlet.

1936-1940

Adolf Dassler memeriksa sepatu  sneakers adidas.
Adolf Dassler memeriksa sepatu sneakers adidas. adidas-group.com

Awalnya dibuat dan dipasarkan untuk berbagai aktivitas olahraga, sneakers dengan cepat menjadi sepatu yang diminati.

Pada tahun 1936, Converse dikenakan oleh tim bola basket Amerika di Olimpiade Berlin, sedangkan pelari AS bernama Jesse Owen berkompetisi dan memenangkan empat medali emas dengan sepatu olahraga rancangan Dasslers.

Baca Juga: Balenciaga Dituduh Jual Sneakers Rusak Seharga 26 Juta Rupiah, Ternyata Ini yang Sebenarnya

Karena persaingannya yang cukup sengit, pada tahun 1940-an, Rudolf dan Adolf akhirnya menciptakan sendiri merek olahraga yang kini dikenal sebagai dua merek raksasa, Adolf Dassler menciptakan adidas, sementara Rudolf Dassler mendirikan Puma.

1950

Marilyn Monroe dan Keith Andes.
Marilyn Monroe dan Keith Andes. Bettmann

Memasuki tahun 1950-an, anak-anak di Amerika Serikat mulai terlihat mengenakan sneakers dengan padu padan celana jeans.

Kombinasi tersebut juga terlihat di berbagai bintang ternama AS, termasuk Marlon Brando dan Marilyn Monroe.

Anak-anak mulai menyukai jenis sepatu ini karena kenyamanan yang ditawarkannya, kesan kasual, serta dapat membuat mereka bebas bergerak.

Dalam kelompok tertentu, sneakers bahkan melambangkan pemberontakan dan keinginan untuk keluar dari aturan masyarakat saat itu.

1970

Farah Fawcett saat syuting musim pertama Charlie's Angel.
Farah Fawcett saat syuting musim pertama Charlie's Angel. ABC PHOTO ARCHIVES

Baca Juga: Ini 5 Cara Pakai Sneakers ke Kantor Agar Tak Terlihat Terlalu Kasual

Namun ternyata, butuh waktu hingga satu sampai dua dekade lagi untuk membuat sneakers benar-benar diterima dan dipakai oleh berbagai kalangan.

Di tahun 1970-an, merek terkemuka lainnya muncul, yakni Nike, yang diberi nama sesuai dewi kemenangan bersayap dalam mitologi Yunani.

Sepatu yang dikeluarkan Nike bertujuan untuk meningkatkan kinerja atletik.

Sementara itu, logo ikoniknya didapat setelah co-founder Nike, Bill Bowerman, secara tidak sengaja menuangkan karet ke alat pembuat waffle milik sang istri.

1980

Sneakers Reebok Freestyle pertama.
Sneakers Reebok Freestyle pertama. Reebok.com

Mengikuti jejak merek lainnya, pada tahun 1984, Michael Jordan meminjamkan namanya ke Nike, hingga muncullah Nike Air Jordan.

Dekade ini juga menandakan munculnya Reebok, yang merilis sneakers untuk para perempuan.

1990-sekarang

Baca Juga: 3 Jenis Sepatu yang Harus Dimiliki Tiap Perempuan untuk Berbagai Acara

L.L. Cool J. di Chicago, 1990.
L.L. Cool J. di Chicago, 1990. Raymond Boyd

Sneakers juga identik dengan gaya berpakaian jalanan. Selain itu, sneakers juga kerap terlihat di genre musik hip hop dan rap, misalnya saja pada LL Cool J, Grandmaster Flash, sampai Run-DMC.

Kolaborasi berbagai artis ternama dengan merek sneakers terus berlanjut. Pada tahun 2003, Jay Z berkolaborasi dengan Reebok dan Kanye West dengan adidas Yeezy.

Popularitas sneakers terus berlanjut sampai saat ini, terutama di kalangan anak muda yang ingin terlihat sporty, para selebritas, dan fitness enthusiast.

Sneakers kini juga identik dengan berbagai hal, mulai dari minat olahraga, budaya, selera musik, hingga kenyamanan.

Berbagai brand fashion high-end seperti Prada hingga Gucci pun memiliki koleksi sneakers-nya sendiri.

Itulah sejarah dan perkembangan sneakers dari masa ke masa yang ternyata sudah ada sejak abad ke-19, namun mulai berkembang pesat pada awal abad ke-20.

Apakah sneakers juga menjadi jenis sepatu favorit Kawan Puan?

Baca Juga: Bebas Pegal, Ini 5 Inspirasi Outfit Kondangan Seleb Pakai Sneakers

(*)

Sumber: Vogue
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

The Garden of Time, Ini 7 Busana Terbaik di Met Gala 2024