Generasi Sandwich Wajib Melek Literasi Keuangan, Ini Alasannya

Firdhayanti - Sabtu, 14 Mei 2022
Sandwich generation perlu memahami literasi keuangan.
Sandwich generation perlu memahami literasi keuangan. imtmphoto

Pada tahapan berikutnya, generasi sandwich diharapkan telah memikirkan investasi dan dana pensiun di masa yang akan datang.

Para generasi sandwich diimbau untuk dapat mengatur skala prioritas mereka dengan cara melakukan pengeluaran sesuai porsi yang sehat.

"Kalau misalnya sudah punya utang, maksimal utang sebanyak 35 persen dari pendapatan. Misalnya, sebanyak 20 persen untuk utang produktif contohnya KPR. Kemudian, sebanyak 15 persen untuk utang konsumtif, misalnya mobil atau gadget," urai dia.

Selain itu, generasi sandwich juga perlu untuk dapat memikirkan langkah investasi mereka.

Andoko menuturkan, kalau generasi sandwich ingin berkembang mereka perlu mengembangkan diri mereka secara mandiri.

Dalam hal ini, Andoko mencontohkan untuk menyisihkan 10 persen pendapatan untuk melakukan pengembangan diri. 

Berbagai skill yang didapati oleh generasi sandwich yang dimiliki nantinya akan membuat daya jualnya lebih bagus. 

Akan tetapi, Andoko mengingatkan agar tak terjebak dengan gaya hidup. 

"Namun, jangan lupa, kalau pendapatan sudah bagus jangan sampai terjebak gaya hidup. Kalau sampai begitu, mereka akan masuk ke dalam wealth paradox, semakin tinggi penghasilan, pada saat bersamaan ada potensi kehilangan uang yang banyak," kata dia.

Baca Juga: 3 Faktor Penting untuk Pertimbangan Rencana Keuangan Generasi Sandwich

Meskipun dipakai untuk berbagai keperluan, generasi sandwich pada dasarnya tetap bisa menikmati penghasilannya dengan memperhatikan pos-pos pengeluaran. 

Sebagai contoh, sisihkanlah pendapatan sebanyak 10 sampai 20 persen digunakan untuk investasi. Kemudian sebesar 35 persen digunakan untuk utang.

Sebesar 45 persen dapat digunakan untuk konsumsi keluarga, termasuk untuk diberikan kepada orang tua didalamnya.

Menurut dia, skema ini cocok untuk generasi sandwich yang memiliki utang.

Kemudian, untuk generasi sandwich yang tidak memiliki utang, diharapkan dapat menyisihkan 10 persen untuk tabungan di masa depan.

Kemudian, 10 persen dapat digunakan untuk pendidikan anak misalnya. Selanjutnya, 10 persen dapat digunakan untuk proteksi aset.

Lalu, 10 persen berikutnya baru dapat digunakan untuk kegiatan hiburan.

"Sisanya 50 persen, silakan untuk konsumsi. Ini cocok untuk mereka yang sebenarnya tidak suka utang," tegas dia.

Itu tadi berbagai alasan generasi sandwich harus  memahami literasi keuangan.

Baca Juga: 5 Strategi Jitu agar Generasi Sandwich Mendapatkan Kebebasan Finansial

Dengan begitu, para generasi sandwich bisa memiliki keuangan yang lebih baik. 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara