5 Risiko Paylater yang Wajib Diketahui, Bisa Bikin Utang Semakin Numpuk

Alessandra Langit - Selasa, 12 April 2022
Risiko pemakaian Paylater yang harus diperhatikan
Risiko pemakaian Paylater yang harus diperhatikan B4LLS

Parapuan.co - Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak juga pilihan untuk melakukan pembayaran.

Kawan Puan kini dengan mudah dapat mendapatkan barang pesananmu tanpa harus membayar terlebih dahulu lewat fitur Paylater.

Hampir semua aplikasi e-commerce menawarkan fitur Paylater yang memudahkan pengguna untuk membeli kebutuhan tanpa menunggu uang datang.

Paylater menjadi opsi pembayaran pilihan masyarakat Indonesia, terlebih generasi milenial.

Pandemi Covid-19 ini juga menjadi salah satu faktor pendorong Paylater mulai dilirik oleh banyak orang.

Melansir Kompas.comBank Indonesia memprediksi transaksi e-commerce di tahun 2022 ini mencapai Rp530 triliun.

Angka tersebut meningkat 31,4 persen dari total transaksi pada 2021 sebesar Rp403 triliun.

Kawan Puan, seperti pada opsi pembayaran lainnya, Paylater juga memiliki risiko yang wajib kamu perhatikan sebelum melakukan transaksi.

Nah, berikut 5 risiko penggunaan Paylater yang dapat menyebabkan kerugian dan harus kamu hindari.

Baca Juga: Tips Menghindari Utang Konsumtif, Salah Satunya Batasi Paylater

1. Jumlah utang bertambah

Kawan Puan, jika kamu tidak bijak dalam mengatur pemakaian Paylater, jumlah utang dan cicilan kamu akan bertambah.

Penting untuk diingat bahwa jumlah utang tidak boleh lebih dari 30% jumlah gaji atau pendapatanmu setiap bulannya.

Maka, penting untuk menengok jumlah utang dan cicilan yang harus kamu bayar sebelum melakukan transaksi dengan Paylater.

2. Ada bunga cicilan

Jarang diketahui, pembelian barang dengan Paylater bisa lebih mahal dari harga normalnya.

Secara umum, setiap perusahaan fintech memiliki kebijakan masing-masing mengenai bunga cicilan dari Paylater ini.

Maka, penting untuk Kawan Puan membandingkan harga asli dan harga pembelian dengan Paylater.

Jika ada bunga yang cukup besar, lebih baik kamu tunda pembelian barangmu terlebih dahulu.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Paylater Jadi Metode Pembayaran Populer

3. Ada risiko denda

Paylater adalah bentuk cicilan yang mengharuskan kita untuk membayar tepat waktu di akhir bulan.

Apabila Kawan Puan telat membayar karena ada kebutuhan yang lebih mendesak, maka ada denda yang harus kamu terima.

Denda ini terus berlipat ganda hingga kita mampu untuk membayar tagihannya tepat waktu, lho.

4. Perilaku konsumtif meningkat

Adanya sistem pembayaran Paylater diakui membuat pengguna dengan mudah membeli barang-barang yang diinginkan.

Tindakan tersebut dapat meningkatkan perilaku konsumtif, padahal, Paylater bukanlah saldo uang kita yang dapat digunakan sebebas-bebasnya.

5. Menyebabkan kecanduan

Perilaku konsumtif ternyata bisa menimbulkan kecanduan berbelanja dengan Paylater yang berbahaya.

Kawan Puan akan memiliki hasrat untuk membeli barang terus menerus tanpa melihat jumlah pendapatanmu karena mengandalkan Paylater.

Penggunaan Paylater memang sangat bermanfaat di waktu genting dan untuk kebutuhan yang mendesak.

Namun, Kawan Puan tetap harus berpikir dua kali sebelum check out barang di e-commerce favoritmu.

Baca Juga: Sebelum Belanja Pakai Paylater, Minimal Pertimbangkan 5 Hal Ini!

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania