Puan Talks: Mengenal Istilah Komunikasi Berkesadaran dan Praktiknya

Saras Bening Sumunar - Senin, 4 April 2022
Mengenal komunikasi berkesadaran dan bagaimana praktiknya!
Mengenal komunikasi berkesadaran dan bagaimana praktiknya! Tomwang112

Parapuan.co - Sebagai seseorang yang hidup bersama dengan orang lain, Kawan Puan pastinya sering jadi tempat curhat sahabat maupun keluarga.

Namun pertanyaannya, sudahkah kamu benar-benar menjadi pendengar yang baik untuk mereka?

Menjadi seorang pendengar yang baik artinya kamu tidak terlepas dari komunikasi berkesadaran.

Apa itu komunikasi berkesadaran dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam acara Puan Talks Edisi 4 Maret 2021 yang bertajuk Mendengarkan untuk Memahami, Hanindita Setiadji, selaku Founder Myndfulact and Associate Consultant for People Development menjelaskan hal-hal terkait komunikasi berkesadaran.

Pada dasarnya, komunikasi sendiri merupakan proses menyampaikan dan menerima sebuah informasi.

Sementara, komunikasi berkesadaran merupakan respons yang kita berikan saat menerima informasi tersebut.

"Komunikasi berkesadaran artinya kita benar-benar sadar dan perhatian pada informasi tersebut biar enggak terjadi miss com," ungkap perempuan yang kerap disapa Tata melalui live Instagram @cerita_parapuan.

Itu berarti saat menerapkan komunikasi berkesadaran, Kawan Puan fokus dengan lawan bicara, menyimak, serta memahami apa yang mereka katakan.

Baca Juga: Puan Talks: Puty Puar Ungkap Kisah dan Sosok di Balik Buku Empowered ME

"Kalau di bahasa Inggris kan, ada hearing dan listening, kalau komunikasi berkesadaran itu listening," tambahnya.

Dengan menerapkan komunikasi berkesadaran, Kawan Puan bisa menjadi pendengar yang baik untuk lawan bicara.

Menurut Tata, pendengar yang baik bukan hanya diam namun juga fokus dan paham dengan apa yang dikatakan lawan bicara.

"Dengar dengan sadar, jangan ngapa-ngapain. Fokus dengan apa yang terjadi dihadapmu," jelas Tata.

Bahkan jika diperlukan, Kawan Puan bisa memberikan feedback atau tanggapan terkait informasi yang diberikan.

Dalam praktiknya, penting untuk memperhatikan kapan waktu yang tepat memberikan tanggapan terkait informasi yang disampaikan.

Meski demikian, Tata mengatakan bahwa tidak ada fomula khusus kapan kamu bisa memberikan tanggapan namun ketahui kapan waktu yang tepat.

"Sebenarnya enggak ada formula yang baku, pada prinsipnya tunggu mereka selesai dulu, baru bicara," imbuhnya.

Hindari untuk memotong pembicaraan yang dilakukan oleh lawan bicara, sebab ini hanya akan membuat mereka tidak nyaman dan membuat informasi yang diberikan terputus.

Nah Kawan Puan, itu tadi beberapa hal tentang komunkasi berkesadaran dan bagaimana praktiknya.

Apakah kamu sudah menerapkan komunikasi berkesadaran ini kala ada temanmu curhat?

Baca Juga: Puan Talks: Kenali Tanda-Tanda Bucin dan Cara Menghadapinya dari Dating Coach

(*)