Parapuan.co - Seiring bertambahnya umur serta tanggung jawab, kecemasan hingga overthinking akan suatu hal tak bisa dihindarkan.
Berpikir berlebihan sering terjadi terutama ketika sedang stres atau khawatir akan suatu hal.
Sering membuat gelisah bahkan bikin susah tidur, overthinking ternyata bisa berpengaruh ke kesehatan fisik hingga mental lho, Kawan Puan.
Hal ini karena overthinking yang terus menerus membuat tubuh mengalami lonjakan hormon stres atau kortisol, yang berdampak pada kesehatan.
Dengarkan tubuhmu, ada berbagai masalah kesehatan akibat overthinking seperti dilansir dari The Health Site. Yuk, cari tahu!
1. Masalah pada sistem kekebalan tubuh
Tak sedikit orang yang jatuh sakit karena stres atau cemas berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh menurun.
Hal itu disebabkan pelepasan kortisol dalam tubuh, yang pada gilirannya melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Ketika pertahanan alami tubuh terus mengalami tekanan, maka menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Baca Juga: Sulit Dideteksi, Kenali Ini Gejala Bipolar dan Tanda yang Harus Diperhatikan
2. Masalah pada otak
Salah satu korban paling jelas dari overthinking dan stres adalah otak, sebab kortisol dapat merusak sel-sel otak di hipokampus.
Selain itu, terlalu banyak berpikir juga dapat berdampak pada fungsi otak dengan mengubah struktur dan konektivitasnya.
Stres kronis yang disebabkan karena overthinking dapat menyebabkan masalah mental seperti kecemasan dan gangguan mood.
3. Masalah pada sistem pencernaan
Overthinking dapat menyebabkan stres, yang pada gilirannya mempengaruhi sistem pencernaanmu.
Paparan stres menyebabkan masalah gastrointestinal seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, dan perubahan motilitas gastrointestinal.
Selain itu, dapat berpotensi menderita sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus, dan perubahan mikrobiota usus.
Baca Juga: 3 Cara Membuat Racikan Madu dan Herbal untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
4. Masalah pada kardiovaskular
Overthinking secara kronis dapat membahayakan kesehatan kardiovaskularmu, seperti nyeri dada, takikardia, pusing, dan lain-lain.
Faktor risiko lainnya termasuk depresi, penyalahgunaan zat, dan kesulitan tidur yang berkaitan dengan overthinking.
4. Masalah pada kulit
Kecemasan, stres, dan overthinking berlebihan secara terus-menerus juga dapat memengaruhi kulitmu.
Stres emosional karena overthinking dapat mempengaruhi atau memperburuk gangguan kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata, dan dermatitis seboroik.
Stres akibat overthinking menyebabkan inflamasi di dalam tubuh, yang berpotensi menyebabkan peradangan pada kulit.
Sistem endokrin dan sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh stres kronis, yang dapat memperburuk penyakit kulit.
Jadi selalu dengarkan tubuhmu untuk mengelola overthinking agar tidak kebablasan hingga menimbulkan penyakit ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Ketahui 3 Manfaat Squat untuk Tubuh Ini, Salah Satunya Membakar Kalori