Parapuan.co - Belakangan publik dibuat heboh dengan anak inisial RAP asal Bekasi berberat badan 115Kg di usia 11 tahun.
Anak tersebut mengalami obesitas hingga kesulitan beraktivitas sehari-hari.
Berkaca dari kasus tersebut, tentu orang tua wajib memperhatian tumbuh kembang anak di usia emasnya.
Karenanya, mengutip CDC berikut ini beberapa cara mencegah obesitas pada si kecil dari rumah. Apa saja?
1. Pola makan sehat
Menganut pola makan yang sehat dapat membantu anak-anak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Diet sehat itu kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak atau bebas lemak.
Sayangnya, tak dipungkiri banyak orang yang kekurangan buah dan sayuran di tiap harinya.
Demi menghindari obesitas, maka bantu anak-anak dengan mengisi setengah dari piring mereka dengan buah-buahan dan sayuran untuk kesehatan yang optimal.
Baca Juga: Bisa Berbahaya, Ini Pengertian dan Risiko Menjalani Gaya Hidup Sedenter
2. Bergerak aktif
Remaja yang aktif secara fisik memiliki otot yang lebih kuat dan kebugaran kardiovaskular yang baik.
Di samping itu anak yang aktif biasanya memiliki lemak tubuh yang lebih rendah dan tulang yang lebih kuat.
Oleh sebab itu, upayakan agar anak mau beraktivitas fisik, setidaknya 60 menit setiap hari.
Aktivitas fisik yang teratur di masa kanak-kanak tidak hanya demi kebugaran fisik, tapi juga mengurangi risiko depresi.
3. Kurangi konsumsi gula
Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penambahan berat badan dan obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Anak-anak di bawah usia dua tahun tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula.
Baca Juga: Membangun Rasa Aman, Ini 4 Cara Dukung Mental Anak Pengidap Kanker
Selain itu, anak di atas dua tahun harus menjaga gula kurang dari 10 persen dari kalori harian mereka.
Adapun cara untuk memperlambat gula yaitu dengan menghindari minuman manis seperti soda, minuman jus, dan susu beraroma.
4. Kurangi waktu di depan layar
Orang dewasa dan anak-anak menghabiskan lebih dari tujuh jam sehari untuk tidak bergerak dan itu tidak termasuk waktu yang dihabiskan untuk tidur.
Banyak dari jam ini dihabiskan dengan duduk atau berbaring dengan ponsel, tablet, komputer, menonton televisi, atau bermain video game, yang dikenal sebagai screen time.
Terlalu banyak screen time, berdampak pada konsekuensi kesehatan, yang terkait dengan kurang tidur, penambahan berat badan hingga kesehatan mental yang buruk di masa muda.
Demi menghindari dampak tersebut maka, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk menjaga waktu makan tanpa memegang gawai dan mematikan lampu saat tidur.
5.Tidur nyenyak
Tidur yang baik sangat penting untuk mencegah diabetes tipe 2, obesitas, cedera, kesehatan mental yang buruk, dan masalah dengan perhatian dan perilaku.
Baca Juga: Manfaat Susu Kambing Formula untuk Pertumbuhan Anak, Baik untuk Imun!
Di mana anak-anak berusia 6-12 tahun membutuhkan 9-12 jam tidur malam tanpa gangguan dan remaja berusia 13-18 tahun membutuhkan 8-10 jam.
Terlalu sedikit tidur dikaitkan dengan obesitas sebagian karena kurang tidur dapat membuat makan lebih banyak dan kurang aktif secara fisik.
Jadi bantu anak tidur lebih nyenyak dengan memastikan mereka aktif di siang hari, menghindarkan gawai di malam, dan mengatur jadwal tidur yang konsisten ya.
Nah, Kawan Puan agar terhindar dari obesitas, pastikan tips pencegahan di atas dilakukan anak ya.
(*)