Parapuan.co - Tantrum adalah hal yang umum terjadi pada anak usia 1hingga menjelang 5 tahun.
Hal ini mereka lakukan ketika apa yang mereka inginkan tak dapat dipenuhi.
Misalnya merengek ingin dibelikan mainan, atau ingin meminjam ponsel milik orang tua.
Terkadang ketika keinginan mereka tidak terpenuhi, rasa marah dan kesal sering membuat anak menjadi rewel atau tantrum.
Ada banyak cara yang dilakukan orang tua untuk menenangkan anak yang tantrum.
Kendati demikian, tak banyak disadari orang tua terkadang hal yang kita lakukan justru bukan membuat anak tenang, malah makin memberontak.
Melansir dari PARAPUAN, ini hal yang sebaiknya perlu orang tua hindari jika tak ingin anaknya semakin tantrum.
1. Cara menegur yang kurang tepat
Perlu diingat bahwa amarah anak justru akan menjadi-jadi ketika mereka mendapatkan perhatian negatif dari orang tuanya.
Mengatakan hal-hal seperti, “Berhentilah menangis kamu akan mengganggu orang lain” atau “berhenti bertingkah seperti bayi,” hanya akan mendorong anak untuk terus mengamuk.
Demikian pula ketika orang tua mencoba berargumen dengan anak, ini akan memicu kondisi yang lebih buruk.
Bisa saja anak semakin marah atau bahkan berteriak.
2. Memberikan hukuman
Dalam upaya menghentikan amarah anak, banyak orang tua menggunakan taktik disiplin yang justru memperburuk amarah anak.
Terkadang orang tua yang berusaha mendisiplinkan justru akan meningkatkan frekuensi amukan anak dan bahkan bisa membuat anak lebih agresif.
Banyak orang tua yang memberikan hukuman untuk mengendalikan amarah anak dan menciptakan kedisiplin.
Namun nyatanya, hukuman bisa jadi tindakan yang kurang tepat untuk menenangkan anak yang tantrum.
Banyak kekeliruan dalam teknik mengasuh anak dengan berfokus pada menghentikan suatu perilaku, daripada mengajari dan memberi pengertian.
Baca Juga: Anak Sering Minta Mainan Baru? Ini 4 Cara Tepat Menghadapinya
3. Peringatan berulang kali
Hal lain yang ternyata bisa membuat anak semakin tantrum adalah terus mengulang-ulang peringatan.
Memberikan peringatan pada anak kerap dibarengi dengan harapan agar mereka berhenti melakukannya, nyatanya tidak demikian.
Anak yang mendapatkan peringatan secara terus-menerus akan semakin kesal.
Bahkan kondisi ini dapat memperparah amukannya.
Oleh sebab itu, berikan peringatan pada anak cukup 3 kali.
Jika mereka tetap tantrum tidak ada salahnya untuk mengambil tindakan seperti membuat anak menjauh dari tempat umum, memberikan penjelasan, hingga mengalihkan perhatian anak.
Sebagai orang tua, penting bagi Kawan Puan untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi anak yang tantrum.
Jika ini terjadi di tempat umum, bawa mereka ke tempat yang sepi dan berikan pengertian.
Sedangkan jika keadaan ini terjadi di rumah bawa anak ke kamar dan lakukan komunikasi atau hal lain yang membuat mereka tenang.
(*)
Baca Juga: Manfaat Pelihara Hewan untuk Perkembangan Anak, Bisa Kurangi Stres