Parapuan.co - Di masa pertumbuhannya, anak pasti mengalami pergolakan batin dalam menemukan jati diri.
Terkadang hal itu membuatnya menjadi mudah marah hingga suka melarikan diri dari rumah.
Mereka yang biasa melarikan diri dari rumah pasti memiliki alasan tertentu seperti bertengkar dengan orang tua, atau yang lainnya.
Karena itu, sebagai orang tua, wajib bagi Kawan Puan mencari tahu akar permasalahan agar anak tidak kabur dan bisa diajak berdiskusi.
Sebagaimana dikutip dari Mom Junction, begini cara mengatasi anak remaja yang kabur dari rumah, antara lain:
1. Periksa jejak terakhir
Periksa kamar dan barang-barang anak remajamu dengan cermat untuk menemukan beberapa petunjuk, seperti tiket transportasi atau penginapan.
Kunjungi lokasi yang sering mereka kunjungi, lalu hubungi semua teman terdekatnya dan tanyakan kapan terakhir kali bertemu.
Jika kedua cara di atas tidak berhasil, kamu dapat melaporkan kehilangan anak ke kantor polisi untuk proses pencarian lebih lanjut.
Baca Juga: 4 Tips Mengajari Anak Balita Berbagi, Salah Satunya Jangan Dipaksa
2. Beri waktu istirahat
Setelah anak kembali pulang, jangan memulai komunikasi serius secara langsung, tapi istirahatlah sejenak.
Emosimu dan anak mungkin terlalu tinggi pada saat itu, lebih baik tenangkan diri daripada berkonflik setelah mereka pulang.
Sebaiknya, biarkan anak remajamu tenang dan lakukan percakapan secara terbuka satu atau dua hari kemudian.
3. Komunikasi terbuka
Setelah emosi mereda, tanyakan dengan tenang kepada anak remajamu tentang alasan mereka kabur dari rumah.
Dengarkan dulu, jangan mencoba bertindak kasar atau memarahi mereka karena dapat berdampak negatif pada pikiran mereka.
Mintalah mereka untuk mendiskusikan masalahnya secara terbuka, sehingga kedua orang tua dapat membantu mengatasi situasi yang membuatnya stres.
Jika anak remajamu merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi denganmu, lebih lebih baik untuk melibatkan orang ketiga dalam komunikasi.
Baca Juga: Anak Selalu Minta Dilayani Mungkin Masuk Generasi Home Service, Apa Itu?
Orang ketiga bisa menjadi orang terdekatnya, seperti kakek-nenek, paman-bibi, atau saudara kandungnya.
Anak remaja dengan mudah mengungkapkan masalah pribadi mereka dengan anggota keluarga dekat, yang dapat menyarankan untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
4. Ajarkan keterampilan memecahkan masalah
Awali dengan membicarakan tentang pentingnya mengekspresikan emosi dengan tidak menyembunyikan masalah.
Alih-alih melarikan diri, anak remaja perlu menemukan cara untuk menangani situasi sulit dalam hidupnya.
Jika mereka kewalahan, orang tua bisa bertindak untuk membantunya dalam menyelesaikan masalah.
Pastikan mendukung anak dalam situasi sesulit apa pun, mereka tetap membutuhkan orang tua sebagai pendukungnya.
Setelah anak memahami permasalahannya, bantu mereka fokus pada solusi dan menemukan strategi penyelesaiannya.
Nah, itulah empat cara menghadapi anak remaja yang kabur dari rumah ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Bisa Meningkatkan Kreativitas Anak, Apa Itu Metode Free Play?
(*)