Mengenal WhatsApp Fatigue, Kelelahan Akibat Terlalu Banyak Notifikasi Pesan

Ericha Fernanda - Kamis, 3 Maret 2022
WhatsApp fatigue
WhatsApp fatigue bombuscreative

Parapuan.co - Pandemi Covid-19 menggeser banyak pertemuan tatap muka menjadi tidak langsung alias online.

Sehingga, aplikasi pesan instan dan media sosial menjadi lebih aktif untuk berkomunikasi hingga rapat virtual.

Ketika semuanya berpindah untuk work from home (WFH) atau bekerja dari rumah, tentu saja membuat kita kelelahan karena komunikasi online perihal pekerjaan terus berjalan.

Terlebih, notifikasi pesan pada ponsel yang terus-menerus dan menuntut balasan cepat, misalnya WhatsApp.

Kini, WhatsApp menjadi aplikasi perpesanan instan yang digunakan sebagai sarana komunikasi tidak langsung paling utama.

Dengan 1,5 pengguna global dan 29 juta pesan terkirim setiap menit, membuat WhatsApp menjadi salah satu aplikasi pesan instan populer.

Tapi, bukti menunjukkan bahwa media sosial dan aplikasi digital seperti WhatsApp merupakan faktor penyebab munculnya masalah kesehatan mental, yaitu WhatsApp fatigue.

WhatsApp fatigue adalah kelelahan akibat terlalu banyak notifikasi pesan, yang seolah-olah menuntut untuk dibalas cepat karena kita selalu online.

Kelelahan membuat kita menjadi bosan dengan dunia digital, yang berpotensi menimbulkan kecemasan yang tidak baik untuk kesehatan mental.

Baca Juga: Mengenal Daytime Fatigue, Kelelahan di Siang Hari Akibat Insomnia

Lantas, mengapa WhatsApp fatigue berpengaruh bagi kesehatan mental?

Mengutip Hyve, ada beberapa alasan mengapa WhatsApp fatigue menjadi fenomena umum yang berkaitan dengan kesehatan mental, meliputi:

1. Notifikasi pesan semakin banyak

Bagi sebagian orang, interaksi rutin dengan teman, keluarga, dan rekan kerja justru mengurangi kecemasan dan kesepian.

Namun, bagi sebagian yang lain, interaksi tidak langsung secara terus-menerus dapat membuat kelelahan.

Apalagi obrolan grup pekerjaan yang telah menjadi pusat aktivitas menyebabkan notifikasi pesan semakin banyak.

2. Tidak bisa melihat reaksi orang lain

Tak jarang pesan instan menyebabkan kesalahpahaman akibat tidak bisa melihat reaksi orang lain secara langsung.

Tidak mendengar suara, melihat ekspresi wajah, dan bahasa tubuh orang lain dapat menimbulkan salah tafsir.

Baca Juga: Kenali 5 Gejala Fisik Kecemasan yang Tidak Boleh Diabaikan, Apa Saja?

3. Menuntut balasan secara cepat

Dalam dunia dengan teknologi yang kian canggih, maka kita pun berkembang mengharapkan perputaran komunikasi menjadi lebih instan.  

Akibatnya, kita juga merasa dituntut untuk harus memberikan tanggapan secara cepat terhadap pesan yang dikirimkan orang lain.

Tanda centang biru pada WhatsApp menunjukkan pesan telah dibaca, tapi jika tidak dibalas langsung bisa menyebabkan perasaan cemas.

4. Serba salah menjadi silent reader

Faktanya, kita telah ditambahkan ke banyak grup WhatsApp, termasuk keluarga, pekerjaan, teman, komunitas, dan lain-lain.

Tapi, tidak semua pesan dari masing-masing grup bisa ditanggapi dengan cepat karena kita memiliki urusan sendiri.

Menjadi silent reader atau tidak terlihat dalam grup menjadi serba salah, karena membuat kita dianggap mengabaikan padahal selalu online.

Jadi, itulah penyebab WhatsApp fatigue yang membuat kita kelelahan akibat terlalu banyak notifikasi pesan ya, Kawan Puan.

(*)

Baca Juga: Mengenal Gejala Anxiety Disorders dan Jenis-Jenis Gangguannya

Sumber: Hyve
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri