Hubungan Antara Tekanan Darah Tinggi dan Penyakit Ginjal Kronis

Anna Maria Anggita - Selasa, 1 Maret 2022
Hubungan antara tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal kronis
Hubungan antara tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal kronis Daria Golubeva

Parapuan.co - Penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) adalah kondisi hilangnya fungsi ginjal secara bertahap dari waktu ke waktu.

Di maka penyakit ginjal kronis ini merusak dan menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring limbah atau kotoran dalam darah.

Ketika kondisi ginjal kian memburuk, maka limbah di darah pun semakin menumpuk dan bisa mengalami komplikasi seperti tekanan darah tinggi, anemia, tulang lemah, kesehatan gizi buruk, dan kerusakan saraf.

Untuk terhindar dari komplikasi, hal yang paling utama adalah dengan menjauhkan diri dari faktor risiko penyakit ginjal kronis, salah satunya tekanan darah tinggi.

Berdasarkan laporan dari National Kidney Foundation, di Amerika Serikat, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol adalah penyebab utama kedua gagal ginjal.

Apa hubungan antara tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal kronis?

Tekanan darah tinggi yang parah dapat membahayakan fungsi ginjal dalam waktu yang relatif singkat.

Bahkan bentuk ringan dari tekanan darah tinggi juga mampu merusak ginjal selama beberapa tahun.

Tekanan darah tinggi dapat menyempitkan dan mempersempit pembuluh darah di ginjal  yang mengurangi aliran darah dan menghentikan kerja ginjal dengan baik.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Malnutrisi pada Anak, Salah Satunya Konsumsi Sayuran

Di saat kondisi ini terjadi, ginjal tidak dapat membuang semua limbah dan cairan ekstra dari tubuh.

Cairan ekstra di pembuluh darah tadi dapat meningkatkan tekanan darah bahkan lebih, menciptakan siklus yang berbahaya, dan menyebabkan lebih banyak kerusakan yang menyebabkan gagal ginjal.

Sebagai informasi, pengukuran tekanan darah disebut dengan tekanan sistolik.

Tekanan sistolik ini mengukur kekuatan darah terhadap dinding arteri saat jantung memompa.

Sementara angka yang rendah disebut tekanan diastolik, yang mengukur kekuatan darah saat jantung berada di antara detak.

Kedua pengukuran tekanan darah sistolik maupun diastolik ini penting untuk dikendalikan.

American College of Cardiology dan American Heart Association mendefinisikan hipertensi tinggi sebagai tekanan darah pada atau di atas 130/80 mm Hg.

Hipertensi stadium 2 didefinisikan sebagai tekanan darah pada atau di atas 140/90 mm Hg.

Baca Juga: Fakta Malnutrisi di Indonesia, Seperlima Anak Usia SD Alami Obesitas

Dikarenakan hipertensi menjadi salah satu penyebab penyakit ginjal kronis maka penting sekali untuk rutin memeriksa tekanan darah.

Pasalnya, penyakit ginjal kronis ini tidak menimbulkan gejala fisik apa pun, maka dari itu kamu harus memeriksakan tekanan darah.

Tak lupa pula untuk menganut gaya hidup sehat, mulai dari  pola makan dan minum obat tekanan darah tinggi demi mencegah CKD jadi lebih buruk ya.

(*)

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor