Apa Saja Peran Nyata G20 bagi Perekonomian Global? Ini Penjelasannya

Firdhayanti - Jumat, 25 Februari 2022
Peran nyata G20 bagi perekonomian global.
Peran nyata G20 bagi perekonomian global. Biro Pers Setpres RI

Parapuan.co - Kawan Puan, Group of Twenty atau G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

Negara G20 memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju. 

Adapun negara-negaranya yakni Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa.

Forum internasional G20 ini memiliki peran yang penting bagi negara-negara yang terlibat. 

Pasalnya, G20 telah menjadi bagian penting dunia karena merepresentasikan lebih dari 2/3 penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.

Dalam G20, terdapat dua isu besar yang akan dibahas oleh para negara anggota.

Dua isu besar tersebut yakni Finance Track dan Sherpa Track, dimana Finance Track berfokus pada isu keuangan dan perekonomian.

Selama ini, G20 telah memiliki peran nyata dalam mengatasi berbagai masalah di sejumlah negara, termasuk masalah keuangan dan perekonomian.

1. Penanganan Krisis Keuangan Global 2008

Baca Juga: Ini Dia Rangkaian Agenda dan Pertemuan dalam G20 2022 di Indonesia

Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008.

G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar.

2. Kebijakan Pajak

G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak.

Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS).

Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan yurisdiksi bekerja sama untuk
mengakhiri penghindaran pajak.

3. Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19

G20 juga berperan dalam beberapa penanganan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. 

Hal itu mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration). 

Baca Juga: Mengenal Dua Isu Besar yang Dibahas dalam KTT G20 2022, Ada Finance dan Sherpa Track

Selain itu, ada juga penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.

4. Isu lainnya

Belum cukup sampai di situ saja, G20 juga berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan.

Indonesia Terima Presidensi G20 

Negara Indonesia telah menerima presidensi dari Italia pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia. 

Dengan ini, presidensi G20 Indonesia dimulai tanggal 1 Desember 2021 sampai dengan serah terima presidensi berikutnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada akhir tahun 2022. 

Fungsi presidensi ini dipegang Indonesia selama satu tahun.

Dalam hal ini, koordinasi dipegang oleh troika yang beranggotakan negara presidensi berjalan, negara presidensi sebelumnya, dan negara presidensi berikutnya.

Anggota Troika G20 saat ini terdiri dari Indonesia, Italia (presidensi sebelumnya), dan India (kandidat presidensi berikutnya).

Baca Juga: Bakal Digelar di Indonesia Tahun 2022, Yuk Mengenal Sejarah G20

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania