Ayah Atta Minta Aurel Tak Lahiran Caesar, Kenali Ini Kelebihan dan Kekurangan Operasi Caesar

Anna Maria Anggita - Kamis, 17 Februari 2022
Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar menantikan kehadiran anak pertama
Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar menantikan kehadiran anak pertama Instagram/@attahalilintar

3. Risiko yang lebih tinggi dari rawat inap berulang untuk ibu dan bayi.

Tak hanya itu saja, adapun risiko lain dari melahirkan caesar bagi ibu maupun bayi, perhatikan baik-baik:

Risiko bagi ibu

Risiko kehilangan darah atau pembekuan darah lebih tinggi.

- Nyeri di tempat sayatan bedah.

- Masa pemulihan yang berkepanjangan (kadang-kadang hingga dua bulan).

- Risiko kematian ibu yang lebih tinggi selama persalinan sesar dibandingkan dengan persalinan pervaginam karena jaringan parut rahim.

- Angka kesakitan dan kematian akan lebih tinggi pada persalinan caesar dibandingkan persalinan pervaginam jika ibu mengalami komplikasi seperti:

  • Pendarahan
  • Sepsis
  • Tromboemboli (penyumbatan pembuluh darah karena pembentukan bekuan)
  • Emboli cairan ketuban (cairan di sekitar bayi masuk ke aliran darah ibu).

Baca Juga: Artis Senior Dorce Gamalama Sempat Alami Hipoglikemia Sebelum Meninggal, Ini Gejalanya

- Risiko lebih tinggi masalah plasenta dan ruptur rahim (dinding rahim robek) pada kehamilan berikutnya, yang dapat meningkatkan penyakit parah, komplikasi, dan tingkat kematian pada ibu.

- Risiko yang lebih tinggi dari kebutuhan persalinan caesar pada kehamilan berikutnya.

- Melemahnya otot perut.

Risiko untuk bayi

- Saat melewati jalan lahir normal, kontak bayi dengan flora germinal vagina ibu memberikan kekebalan pada bayi terhadap bakteri tertentu. Sayangnya bakteri tersebut tidak didapatkan bayi yang dilahirkan secara caesar.

- Kemungkinan pengembangan sistem kekebalan yang kuat rendah pada bayi yang lahir dengan persalinan caesar, dan risiko asma, dermatitis atopik (alergi kulit), dan penyakit celiac (intoleransi gluten) lebih tinggi pada anak-anak ini.

- Ada risiko lebih tinggi mengalami masalah pernapasan seperti asma pada bayi yang dapat meluas hingga masa kanak-kanak mereka.

- Ada kemungkinan lebih tinggi bayi dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) setelah melahirkan.

- Ada kemungkinan lebih tinggi bayi lahir mati.

Baca Juga: Dorce Gamalama Sempat Berjuang Melawan Penyakit Alzheimer, Apa Penyebab dan Gejalanya?

- Persalinan prematur atau persalinan prematur dapat membawa risiko komplikasi paru yang signifikan pada bayi, terutama pada bayi yang lahir melalui persalinan sesar tanpa persalinan.

Meski telah dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari melahirkan secara caesar di atas, bukan berarti hal tersebut jadi pertanda yang buruk ya.

Pasalnya, ada berbagai faktor yang memengaruhi apakah ibu itu bisa melahirkan secara normal atau caesar dan tentunya wajib berkonsultasi kepada dokter mengenai cara mana yang lebih baik.

Hal yang harus diyakini oleh para ibu yang akan melahirkan melalui cara apapun, semua jalan kelahiran itu baik adanya.

Sebab, ada hal yang terpenting yakni ibu dan bayi itu harus sehat, serta tidak kekurangan suatu apapun. (*)

Sumber: Medicine Net
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Viral di TikTok, Kenapa Minum Kopi Bisa Memicu Buang Air Besar?