Selama Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 7 Cara Mengembangkan Kebiasaan Membaca Anak

Putri Mayla - Jumat, 24 Desember 2021
Cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kebiasaan membaca pada anak, terutama selama persiapan sekolah tatap muka.
Cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kebiasaan membaca pada anak, terutama selama persiapan sekolah tatap muka. Getty Images/faidzzainal

Parapuan.co - Mengembangkan kebiasaan membaca anak dapat orang tua lakukan di momen persiapan sekolah tatap muka.

Pasalnya, di momen ini, orang tua dan anak dapat mempersiapkan segala kebutuhan dan keperluan untuk kembali belajar di sekolah.

Seperti yang kita ketahui, membaca dapat bermanfaat untuk mendampingi anak tumbuh menjadi cerdas dan berkarakter.

Lantas, bagaimana cara mengembangkan kebiasaan membaca untuk anak di rumah?

Melansir Understood.org, berikut cara mengembangkan kebiasaan membaca untuk anak.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ketahui Ini 8 Tanda Anak Alami Stres

1. Membaca sebagai kebiasan sehari-hari

Selama persiapan sekolah tatap muka dapat orang tua jadikan momen untuk membiasakan membaca sebagai kegiatan sehari-hari.

Orang tua dapat membacakan buku pada anak, sambil memeluk mereka.

Jika orang tua menjdikan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian, kemungkinan anak akan tumbuh mengikuti kebiasaan tersebut.

Mulai dari bacaan yang disukai anak-anak, dan biarkan mereka melihat bahwa orang tua sedang membaca.

Cara ini dapat mulai rutin dilakukan selama persiapan kembali sekolah.

 

2. Baca di depan anak 

Mulai dari persiapan sekolah tatap muka, orang tua dapat membaca di depan anak.

Biarkan anak melihat orang tua membaca buku, majalah, atau buku bergambar yang diminati anak.

Anak-anak belajar dari apa yang mereka amati.

Jika orang tua senang membaca, kemungkinan besar anak akan menangkap antusiasme tersebut.

3. Buat ruang baca

Ruang baca tidak harus besar atau memiliki banyak rak buku.

Ruangan ini bisa berupa sudut sofa atau kursi di ruangan tempat anak tidur.

Memilih tempat yang nyaman yang memiliki cukup cahaya dan ruang untuk menyimpan satu atau dua buku.

Hal ini dapat membantu anak menghubungkan membaca dengan kesenangan dan kenyamanan.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Cara Ajarkan Anak Lebih Terorganisir

 

4. Berkunjung ke perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat yang tepat untuk menjelajahi buku dan penulis baru secara gratis.

Banyak perpustakaan juga memiliki jam cerita atau program literasi lainnya untuk anak-anak.

Perjalanan ke perpustakaan memberi anak kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan membaca yang baik dan melihat anak-anak lain melakukan hal yang sama.

Cara ini dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan saat momen persiapan kembali sekolah, tentunya tetap perhatikan protokol kesehatan, ya.

5. Biarkan anak memilih apa yang akan dibaca

Bekunjung ke perpustakaan dapat menjadi istimewa ketika orang tua memberi anak waktu untuk melihat-lihat dan menjelajah.

Anak-anak cenderung ingin membaca sesuatu yang mereka pilih sendiri.

Jika orang tua khawatir tentang menemukan tingkat atau topik membaca yang tepat, berikan anak bagian buku untuk dipilih.

6. Temukan momen membaca sehari-hari

Membaca bukan hanya tentang duduk dengan buku yang bagus, namun juga bagian dari kehidupan sehari-hari.

Misalnya, orang tua dapat meminta tolong anak membaca rambu-rambu jalan, daftar belanjaan, atau resep.

Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 5 Tips Tingkatkan Kemampuan Membaca Anak

7. Baca ulang buku favorit

Orang tua mungkin bosan membaca cerita yang sama berulang-ulang, tetapi anak mungkin menyukainya.

Anak-anak suka melihat hal-hal yang mereka lewatkan pertama kali dalam cerita atau gambar.

Membaca ulang juga memberi mereka kesempatan untuk menghubungkan kata-kata yang mereka lihat di halaman dengan kata-kata yang mereka dengar.

Akhirnya, anak bahkan mungkin mulai membacakan buku untuk orang tuanya.

Nah, tujuh cara ini dapat orang tua coba untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak terutama saat persiapan sekolah tatap muka.

(*)

 

Sumber: Understood.org
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati