Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu sering mengalami PMS?
Jika iya, kamu perlu mengenal apa itu PMDD atau Premenstrual Dysphoric Disorder.
Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) atau gangguan dysphoric pramenstruasi merupakan bentuk yang jauh lebih parah dari sindrom pramenstruasi (PMS).
Perempuan yang mengalami PMDD kondisi medisnya cukup parah dan kronis sehingga membutuhkan perhatian dan perawatan.
Seperti yang dikutip dari Hopkins Medicine, penyebab pasti PMDD belum diketahui secara pasti.
Namun, PMDD bisa terjadi karena adanya reaksi abnormal terhadap perubahan hormon normal yang terjadi pada setiap siklus menstruasi.
Baca Juga: Meski Umum Terjadi, 4 Masalah Menstruasi Ini Tidak Boleh Disepelekan
Perubahan hormon dapat menyebabkan defisiensi atau kekurangan hormon serotonin.
Serotonin ialah zat yang ditemukan secara alami di otak dan usus yang mempersempit pembuluh darah dan memengaruhi suasana hati serta menyebabkan gejala fisik.
Lantas apa saja faktor risiko seorang perempuan bisa mengalami PMDD?
Setiap perempuan bisa mengalami PMDD, tetapi kondisi ini bisa berisiko lebih tinggi bagi mereka dengan kriteria berikut:
- memiliki riwayat keluarga yang menderita PMDD.
- memiliki riwayat depresi pribadi atau keluarga, depresi pascapersalinan, atau gangguan mood lainnya.
Adapun faktor risiko lain yang juga bisa menyebabkan PMDD, seperti pendidikan yang rendah dan kebiasaan merokok.
Gejala PMDD
Gejala PMDD muncul selama seminggu sebelum menstruasi dan berakhir dalam beberapa hari setelah menstruasi dimulai.
Kemudian, disebabkan PMDD ini gejalanya beraneka ragam dan sakit, maka perempuan yang mengalami kondisi ini kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Panduan Menggunakan Menstrual Cup, Penampung Darah Menstruasi yang Tahan Lam
Gejala PMDD sendiri meliputi:
1. Gejala psikologis
2. Gejala gastrointestinal
Baca Juga: Simak! Ini 4 Tips agar Bisa Tidur dengan Nyaman saat Menstruasi
3. Masalah kulit
4. Gejala neurologis dan vaskular
Selain itu, perempuan yang mengalami PMDD, juga bisa merasakan gejala lain seperti menstruasi yang menyakitkan, gairah seks berkurang, dan perubahan nafsu makan.
Mengetahui berbagai gejala di atas, tak dimungkiri bahwa PMDD ini merupakan kondisi kronis yang serius dan membutuhkan perawatan.
Beruntungnya beberapa pengobatan dapat membantu meringankan atau mengurangi keparahan gejala PMDD, seperti:
- Perubahan pola makan untuk meningkatkan protein dan karbohidrat serta mengurangi gula, garam, kafein, dan alkohol
Baca Juga: Payudara Nyeri Saat Menstruasi? Ini Penyebab dan Cara Atasinya!
- Latihan rutin
- Manajemen stres
- Suplemen vitamin (seperti vitamin B6, kalsium, dan magnesium)
- Obat anti inflamasi
- Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI)
- Pil KB
Namun perlu diperhatikan bahwa sebaiknya Kawan Puan tidak asal mengonsumsi obat untuk PMDD, ya.
Lebih lanjut, sebaiknya Kawan Puan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu agar mendapat dosis dan perawatan yang tepat untuk menganani masalahmu. (*)