Cegah Masalah Lingkungan, Perlukah Pelaku Usaha Kerja Sama dengan Bank Sampah?

Ardela Nabila - Rabu, 8 Desember 2021
Bisnis ramah lingkungan.
Bisnis ramah lingkungan. OlegKov

 

Parapuan.co - Dalam berbisnis, entah bisnis kecil-kecilan atau skala besar, tentunya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan lewat banyaknya pesanan.

Ya, setiap pelaku usaha pastinya akan sangat senang ketika usahanya mengalami peningkatan penjualan.

Akan tetapi, yang perlu pelaku usaha sadari, di balik itu semua kita juga ikut berkontribusi dalam meningkatkan jumlah sampah plastik.

Jika satu produk saja membutuhkan lebih dari satu plastik, selotip, dan bubble wrap, Kawan Puan bisa membayangkan, kan, berapa banyak sampah yang telah kita ciptakan dalam berbisnis?

Nyatanya, sampai saat ini pun masih banyak pelaku usaha yang menggunakan banyak plastik dalam kegiatan usahanya, terutama di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Platform Ini Luncurkan Fitur PHP, Dorong Kebiasaan Belanja Online di UMKM Kuliner

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan bahwa jumlah sampah plastik selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.

“Memang dalam masa wabah pandemi Covid-19 ini sampah plastik agak meningkat. Sebab, orang cenderung belanja online, belanja makanan juga secara online dan pakai plastik,” kata Rosa dikutip dari Tabloid NOVA Edisi 1738/XXXIV 10-16 Juni 2021.

Lantas, sebagai salah satu solusinya, apakah pelaku usaha perlu bekerja sama dengan bank sampah?

Kawan Puan, menjalankan bisnis yang 100 persen ramah lingkungan memang bukanlah hal yang mudah.

Sumber: Tabloid Nova
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh