Jadi Korban Erupsi Semeru, Rumini dan Ibunya Ditemukan di Dapur Rumah

Firdhayanti - Selasa, 7 Desember 2021
Jenazah Rumini dan Salamah.
Jenazah Rumini dan Salamah. TribunJatim.com/Tony Hermawan.

Diceritakan oleh Legiman, semua orang lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri kala Gunung Semeru erupsi. 

Saat hendak menyelamatkan diri, Salamah yang berusia 70 tahun tidak sanggup berjalan. 

Rumini pun tak tega meninggalkan ibunya seorang diri di rumah. 

Baca Juga: Timnya Berada di Dekat Lokasi Erupsi Gunung Semeru, Krisdayanti Imbau untuk Saling Bantu

 

Keduanya pun tinggal di dalam rumah dan berpelukan dan ditemukan dalam keadaan serupa. 

Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi salah satu desa yang terdampak paling parah.

Berjarak 2 kilometer dari jalur lahar panas,  abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru menutupi hampir semua dusun. 

Dikabarkan pula di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, banyak warga terisolasi. Abu vulkanik hampir memadati dusun tersebut.

Pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Dikutip dari laman bnpb.go.id, diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Sumber: Tribun Jatim
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh