Berkaca dari Kasus NWR, Bagaimana Cara Menghadapi Keluarga yang Tidak Berpihak pada Kita?

Ericha Fernanda - Senin, 6 Desember 2021
Cara menghadapi keluarga yang tidak mau mendukung
Cara menghadapi keluarga yang tidak mau mendukung kumikomini

Parapuan.co - Kasus bunuh diri Novia Widyasari atau NWR (23) diduga karena depresi berat menjadi perbincangan jagat media sosial belakangan.

Jasad NWR ditemukan meninggal karena menenggak racun di makam ayahnya, di pemakaman umum Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).

Depresi tersebut diduga berakar karena diperkosa hingga hamil oleh kekasihnya saat itu, Randy Bagus Hari Sasongko.

Tidak bersedia bertanggung jawab, Randy justru meminta NWR untuk aborsi atau menggugurkan kandungannya.

Randy juga tidak memberikan kejelasan, akhirnya NWR memberanikan diri untuk memberitahu ke keluarga Randy.

Alih-alih membantu, keluarga Randy diduga justru meminta agar NWR menutupi aib anaknya tersebut.

Baca Juga: Mahasiswi Mojokerto Ditemukan Tewas Dekat Makam Ayahnya, Diduga Korban Kekerasan Seksual

Berkaca dari kasus NWR, bagaimana cara menghadapi keluarga yang tidak percaya dan berpihak pada kita?

1. Prioritaskan diri sendiri

Melansir laman Herway, Kawan Puan sebainya mengalihkan perhatian dan fokus kembali pada diri sendiri.

Prioritaskan dirimu untuk menjaga fisik dan psikologis tetap seimbang, karena saat ini hanya kamu yang berpihak pada dirimu.

2. Tetapkan batasan yang sehat

Buat batasan sehat dalam hubungan, tujuannya untuk membantumu menyingkirkan toksisitas dan pengaruh buruk dari mereka.

Batas-batas itu baik dan perlu untuk segala jenis hubungan. Terkadang kamu memang harus menarik garis agar keluargamu tidak menindasmu.

3. Komunikasi terbuka dan jujur 

Jangan ragu, beri tahu mereka bagaimana perasaanmu tentang segala hal untuk membertimbangkan perilakunya terhadapmu.

Beri tahu juga bagaimana perlakuan buruk mereka memengaruhi dan merusak kesehatan mentalmu.

Baca Juga: Pacar Mahasiswi yang Meninggal di Mojokerto Resmi Jadi Tersangka Tindak Pidana Aborsi

4. Bangun sistem pendukung sendiri

Temukan kenyamanan pada sahabat, teman, dan anggota keluarga yang dapat memahami kondisimu saat ini.

Kamu harus mengatur sistem pendukungmu sendiri yang akan membantumu melewati semua masalah ini.

5. Rasakan semua emosi

Melihat keluarga yang diharapkan mampu mendukung tapi yang diperoleh justru kekerasan verbal atau penolakan sangatlah menyakitkan.

Pertama, akui perasaanmu. Bilang pada dirimu bahwa kamu sedang tertindas, sakit hati, frustrasi, dan tidak baik-baik saja.

Kenali terlebih dahulu emosimu, kamu berhak menangis, marah, dan sedih melewati masa-masa sulit ini.

Namun, tolong jangan biarkan kemarahan itu menguasaimu. Ekspresikan secukupnya hingga kamu merasa lega dan bernapas dengan baik.

Jika memang sangat sulit, cobalah untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater yang dapat membantumu untuk mengelola emosi dengan lebih baik.

Baca Juga: Kecam Dating Violence, Kemen PPPA Dorong Keadilan Kasus Mahasiswi Malang NWR

Sumber: herway.net
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara