Karyawan Harus Tahu, Ini 5 Cara Membuat Batasan Sehat di Tempat Kerja

Ardela Nabila - Sabtu, 27 November 2021
Cara membuat batasan di tempat kerja.
Cara membuat batasan di tempat kerja. Rifka Hayati

Parapuan.co - Membuat batasan di tempat kerja merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh karyawan.

Batasan tersebut dapat membantu kamu menemukan apa yang bisa dan tidak bisa kamu harapkan dari rekan kerja dan atasan.

Ketika kamu tidak memiliki batasan yang jelas di tempat kerja, karyawan lain tidak akan tahu hal apa saja yang bisa kamu terima, sehingga rentan menimbulkan konflik.

Namun sayangnya, banyak karyawan yang merasa kesulitan membuat batasan di tempat kerja lantaran takut dianggap arogan atau salah.

Untungnya, terdapat beberapa hal yang bisa Kawan Puan lakukan untuk membuat batasan sehat di tempat kerja, Kawan Puan.

Baca Juga: Masih Dibuka, Link Lowongan Kerja BUMN Customer Service November 2021

Melansir Glassdoor, berikut ini 5 cara membuat dan menciptakan batasan dengan rekan kerja dan atasan di kantor.

1. Evaluasi nilai pribadi

Sebelum membuat batasan, sebaiknya Kawan Puan membuat evaluasi nilai-nilai pribadi yang kamu pegang.

Mencari tahu hal apa saja yang penting untukmu dan bisa membantu kamu membangun sistem yang mendukung kebutuhan serta keinginan pribadi secara lebih mudah.

Sebagai contoh, ketika kamu ingin menghabiskan waktu dengan keluarga, maka sebaiknya hindari membawa pekerjaan pulang ke rumah.

Jika pekerjaanmu mengharuskan kamu untuk terus bekerja meskipun sudah di rumah, kamu bisa mengatakan secara tegas ke atasan bahwa hal tersebut memengaruhi work-life balance kamu.

2. Ketahui apa yang harus diubah

Setelah mengevaluasi nilai-nilai pribadi, selanjutnya kamu harus memutuskan bahwa perubahan apa yang harus terjadi.

Misalnya, apabila kamu ingin berkembang dalam hal karier, tetapi lingkungan kerja tidak mendukung, di sini kamu bisa membuat batasan.

Seperti ketika Kawan Puan ingin mempelajari hal baru di luar jam kerja, tetapi atasan kamu terus menghubungimu.

Nah, di sini penting bagi kamu untuk menciptakan batasan dengan menegaskan bahwa waktu di luar jam kerja merupakan waktu untuk kegiatan lainnya.

3. Selalu komunikasikan batasan

Apabila kamu sudah mencoba membuat batasan, tetapi masih ada rekan kerja yang terus melewatinya, maka kamu bisa mengomunikasikannya secara jelas.

Baca Juga: Gaji Rp25 Juta Trending, Ini Deretan Pekerjaan dengan Gaji Fantastis

Pasalnya, banyak karyawan gagal dalam mengomunikasikan batasan mereka, tetapi mengharapkan orang lain menghormati batasan tersebut.

Jika kamu merupakan salah satu yang seperti ini, Kawan Puan bisa mulai mencoba terus mengomunikasikan batasan kepada semua orang.

4. Jangan takut untuk bernegosiasi

Membuat batasan di tempat kerja melibatkan tugas yang berkaitan dengan deskripsi pekerjaan dan hal lain di luar tanggung jawab kamu.

Saat kamu tidak mengetahui batasan apa yang harus dan tidak boleh kamu lakukan, kamu berisiko mengalami burnout karena terlalu banyak tanggung jawab.

Jadi, saat kamu diminta untuk melakukan pekerjaan di luar tanggung jawab kamu, jangan takut untuk bernegosiasi dan menyarankan atasan untuk memberikannya ke orang lain.

 

5. Tegas saat mengatakan tidak

Bernegosiasi tentang pekerjaan yang di luar tanggung jawab kamu terkadang tidak memungkinkan di beberapa situasi.

Ketika dihadapi oleh situasi demikian, kamu memiliki opsi untuk menolak tugas tersebut.

Namun, tak jarang karyawan yang takut menolak ketika diberikan tugas karena takut akan risiko yang mengancam, seperti kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Awas, Ini Efek Toksik Membuat Branding Keluarga di Tempat Kerja

Akan tetapi, terus menerima hal-hal yang tidak seharusnya Kawan Puan kerjakan akan membuatmu keteteran.

Saat menolak untuk mengerjakan sesuatu, kamu bisa mengatakan secara jelas alasan mengapa kamu tidak bisa menerimanya.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat batasan sehat di tempat kerja.

Dengan demikian, Kawan Puan bisa memiliki work-life balance yang sehat dan terhindar dari risiko burnout karena pekerjaan. (*)

Sumber: glassdoor.com
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda