Ini Tantangan Terbesar UKM Perempuan untuk Dapat Pendanaan dari Fintech Lending

Ardela Nabila - Jumat, 26 November 2021
Tantangan UKM perempuan untuk mendapat pendanaan dari fintech lending.
Tantangan UKM perempuan untuk mendapat pendanaan dari fintech lending. Six_Characters

Parapuan.co - Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) perempuan masih mengalami tantangan dalam hal mendapatkan pendanaan dari fintech peer-to-peer (P2P) lending untuk modal usahanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Co-Founder dan CEO Investree, Adrian Gunadi, dalam acara Media Clinic untuk memperingati Bulan Fintech Nasional (BFN).

Menurutnya, product market fit merupakan salah satu tantangan terbesar UKM perempuan untuk mendapatkan pendanaan dari fintech lending, khususnya di Investree.

Investree sendiri merupakan perusahaan fintech peer-to-peer lending yang menghubungkan pelaku UKM dengan lender yang ingin membantu memberikan akses pembiayaan bagi UKM.

Tahun 2021 ini, salah satu inisiatif utama Investree adalah untuk meningkatkan jumlah peminjam ritel atau pelaku usaha ultra mikro.

Baca Juga: Makin Cuan di Musim Liburan, Ini 6 Tips Memulai Usaha Sewa Motor

“Memang challenge utama untuk pendanaan atau pembiayaan kepada women entrepreneur adalah product fit yang sesuai dengan apa yang menjadi risk appetite dari Investree,” ujar Adrian, Selasa (23/11/2021).

Sebagai informasi, risk appetite merupakan jumlah risiko yang dapat diterima oleh sebuah organisasi atau perusahaan dalam hal mencapai tujuannya.

Maka dari itu, Adrian berharap agar pelaku UKM perempuan bisa menyasar ke segmen yang sesuai dengan product market fit yang menjadi preferensi fintech P2P lending seperti Investree.

“Terkait dengan product fit-nya, memang kita menyasar kepada segmen yang lebih B2B dari PO (purchase order) atau invoice. Jadi ini beberapa preferensi dari Investree yang kita harapkan juga lebih banyak bisnis dari wanita itu lebih banyak menyasar ke segmen atau pasar yang sesuai dengan product fit tersebut,” terangnya.

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania