Fakta Hilangnya Petenis Perempuan China Usai Suarakan Kekerasan Sekual

Alessandra Langit - Jumat, 19 November 2021
Fakta menghilangnya Peng Shuai, petenis perempuan asal China
Fakta menghilangnya Peng Shuai, petenis perempuan asal China AP PHOTO/EDUARDO MUNOZ ALVAREZ

Parapuan.co - Kawan Puan, dunia olahraga global sedang dihebohkan dengan menghilangnya petenis perempuan berprestasi asal China pada tanggal 18 November 2021 lalu.

Peng Shuai, atlet perempuan yang berusia 35 tahun, tidak terlihat oleh publik sejak menyuarakan kasus kekerasan seksual yang menimpanya.

Pada tanggal 2 November 2021 lalu, Peng Shuai menunggapkan di Weibo bahwa ia telah dipaksa berhubungan seks oleh mantan wakil perdana menteri Zhang Gaoli.

Kekerasan seksual tersebut terjadi selama hubungan putus-nyambung jangka panjang yang ia jalani dengan Zhang Gaoli.

Unggahan tersebut segera dihapus, namun media banyak yang telah menerbitkan tangkapan layar.

Sampai saat ini keberadaan Peng Shuai belum diketahui oleh masyarakat China, bahkan Women's Tennis Association (WTA) sudah menuntut pemerintahan China.

Untuk membahas lebih dalam soal kasus ini, berikut fakta terkait menghilangnya Peng Shuai yang dilansir dari The Straits Times.

Baca Juga: Jadi Pembicaraan Dunia, Ini Fakta Menghilangnya Vicky Zhao dari Media Sosial China

Isi pengakuan Peng Shuai

Dalam sebuah unggahan di Weibo, Peng menceritakan kronologi kejadian kekerasan seksual yang menimpanya.

Setelah perdana menteri Zhang pensiun, dia dan istrinya mengundang Peng untuk makan.

Peng Shuai kemudian menceritakan bahwa Zhang kemudian memaksanya untuk berhubungan seksual.

"Sore itu saya awalnya tidak setuju dan terus menangis," tulis Peng.

Peng dengan terpaksa menuruti Zhang karena ada rasa takut akan posisi Zhang di pemerintahan.

Namun, hati Peng tersakiti dan ia marah karena Zhang tidak pernah mengaku bahwa hubungan tersebut adalah sebuah pemaksaan.

"Saya tahu bahwa untuk seseorang yang mulia, Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli, Anda telah mengatakan bahwa Anda tidak takut," tegas Peng.

"Tetapi bahkan jika itu hanya saya yang bicara, seperti telur yang menabrak batu, seperti menghancurkan diri sendiri, saya akan tetap mengatakan yang sebenarnya tentang Anda," lanjutnya.

Baca Juga: Awasi Budaya Fangirl, Pemerintah China Hapus Berbagai Akun Selebriti dari Internet

Hilangnya Peng Shuai di internet

Unggahan Peng segera dihapus, tetapi banyak yang sudah mengambil tangkapan layarnya.

Topik tentang Peng seketika disensor di segala media sosial dan keseluruhan internet di China.

Peng masih muncul di hasil pencarian online di China, tetapi tuduhannya tidak karena sudah disensor.

Jejak Peng di internet juga dihapus, tidak ada lagi akunnya atau pun berita tentangnya yang dapat ditemukan oleh penggemar.

Keberadaan Peng Shuai sekarang

Media China CGTN mengunggah sebuah surat yang membahas soal Peng di akun media sosial mereka, termasuk Twitter.

"Saya tidak hilang, saya juga tidak aman. Saya baru saja beristirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja," bunyi surat itu, yang ditulis olej Peng.

Peng seakan mengisyarakatkan bahwa tuduhan kekerasan seksual yang ia ajukan tersebut tidak benar.

Namun, surat tersebut justru menimbulkan kecurigaan dari netizen seluruh dunia di media sosial.

Keraguan bahwa penulis surat adalah Peng ditandai tentang bahasa yang canggung dan pemilihan kata yang tidak mencerminkan Peng.

Bantuan internasional

Tekanan internasional telah dilemparkan ke pemerintahan China untuk mengklarifikasi keselamatan Peng.

Juara Grand Slam Novak Djokovic, Naomi Osaka dan Chris Evert menyatakan keprihatinan atas kasus ini.

Sementara kepala WTA Steve Simon menuntut pemerintah China untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Kris Wu Dorong Kebangkitan Gerakan Feminisme di China

Jika tidak ada klarifikasi tentang keberadaan Peng, WTA akan menunda pertandingan di China dalam 11 turnamen baru.

Steve Simon merasa bahwa surat CCGTN tersebut adalah manipulasi belaka dan ia tak akan terlena.

"Saya sulit percaya bahwa Peng Shuai benar-benar menulis surat yang kami terima atau percaya apa yang dikaitkan dengannya," kata Steve Simon.

Pencinta tenis di seluruh dunia kini juga menyampaikan kesedihan dan kekecewaan atas menghilangnya Peng Shuai karena bersuara soal kekerasan seksual. (*)

Sumber: The Strait Times
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania