Burnout Pengaruhi Produktivitas Wanita Karir, Ini Cara Mengatasinya

Putri Mayla - Rabu, 17 November 2021
Cara wanita karir mengatasi burnout agar tak berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental.
Cara wanita karir mengatasi burnout agar tak berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental. PeopleImages

Parapuan.co - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi para pekerja, termasuk wanita karir.

Bekerja selama pandemi Covid-19 dapat menguras energi bagi kebanyakan orang yang memicu "burnout syndrome".

Kondisi ini membuat pekerja menjadi frustasi, stres, mudah lelah, dan kurangnya motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

Bahkan, hal ini dapat berujung pada kejadian yang tidak diinginkan.

Misalnya, hasil pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi, evaluasi dari perusahaan, tertinggal rekan kerja lain, dan banyak lagi.

Baca Juga: Begini Cara Wanita Karir Membangun Financial Safety Net untuk Keamanan Finansial

Lantas, bagaimana wanita karir dapat mengatasi burnout terutama di masa pandemi ini?

Seperti yang dikutip dari Realsimple, berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi burnout.

1. Batasi waktu komunikasi

Buatlah batasan komunikasi dengan atasan dan rekan kerja.

"Ini termasuk berkomunikasi tentang kapan kamu akan online dan kapan akan offline," kata Ishanaa Rambachan, mitra McKinsey, dan salah satu penulis Women in the Workplace studi.

Jelaskan kapan mereka tidak bersedia untuk berkomunikasi.

Selain itu, perempuan karier dapat menyadari energi fisik, energi mental, dan kesejahteraan emosionalnya.

 

2. Menghemat waktu

Selama pandemi, terutama saat bekerja dari rumah, istilah "membeli waktu" dapat memudahkan pekerjaan wanita karir.

Sangat mudah untuk merasa kewalahan saat kita menavigasi keseimbangan kehidupan kerja individu kita, kata Elizabeth Dunn, Happy Money Chief Science Officer, yang memegang gelar PhD dalam bidang psikologi.

Menurutnya membeli waktu dengan menggunakan layanan pengiriman makanan dapat membantu pekerjaan sehari-hari.

Membeli waktu dapat membantu mengurangi beban sehari-hari.

Lebih lanjut lagi, hal ini dapat menghilangkan beberapa tekanan yang kita semua rasakan.

Baca Juga: Begini Cara Wanita Karir Membangun Financial Safety Net untuk Keamanan Finansial

3. Membangun kebiasaan kuat

Membangun kebiasaan yang kuat untuk mendukung ketahanan dapat membantu kita mendapatkan kebahagiaan.

Belajar untuk bersantai dan menemukan kegembiraan dalam kesenangan kecil dapat membutuhkan latihan, terutama dalam situasi stres.

Menurut Elizabeth, tetapi ada beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan setiap hari untuk membantu upaya ini.

Ini termasuk mencoba mengganti pikiran negatif apa pun dengan pikiran yang lebih bermanfaat dan seimbang.

Perempuan karier dapat menuangkan kecemasan melalui jurnal.

Selain itu, kamu dapat mengambil waktu tenang untuk mengetahui pikiran dan perasaan yang sedang dialami.

4. Perhatikan hobi 

Bagi kebanyakan orang, burnout terjadi karena ketidakselarasan tujuan dan nilai, kata Keisha Blair, penulis buku yang segera rilis, Holistic Wealth: 36 Life Lessons To Help You Recover From Disruption, Find Your Life Purpose, dan Achieve Your Financial Freedom.

Untuk membantu mengatasi hal ini, luangkan waktu untuk mengetahui passion sekali lagi.

Termasuk hobi dan aktivitas yang memperkaya jiwa dan memungkinkan kamu memulihkan energi.

Berjalan-jalan di alam, luangkan waktu untuk pembaruan diri secara spiritual, dan beri diri ruang untuk pulih dari kesibukan sehari-hari, kata Keisha.

Baca Juga: Wanita Karir, Ini Cara Menjawab Pertanyaan Wawancara Apakah sedang Melamar di Tempat Lain

Menurut Lisa Hennessey, Chief People Officer untuk Happy Money, jika perempuan ingin berkembang dalam jangka panjang, sangat penting bagi untuk memprioritaskan semua aspek kesehatan dan kesejahteraan.

Mulai dari finansial, emosional, relasional, dan mental dengan cara yang sama seperti merawat fisik.

Seperti yang kita ketahui, kesehatan fisik dan mental dapat berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari.

Memperhatikan keduanya berarti memberikan jalan bagi kita untuk berupaya menyeimbangkan hidup dan pekerjaan.

Hal ini tentu menjadi hal penting bagi produktivitas perempuan karier. (*)

Sumber: Realsimple
Penulis:
Editor: Arintya