Kekerasan pada Perempuan yang Terjadi di Masa Anak-anak Berpengaruh pada Otak

Putri Mayla - Selasa, 16 November 2021
Kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di masa anak-anak dapat memengaruhi perkembangan otak.
Kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di masa anak-anak dapat memengaruhi perkembangan otak.

Pelecehan, penelantaran, dan trauma masa kanak-kanak mengubah struktur otak dan fungsi kimia.

Lebih lanjut lagi, penganiayaan juga dapat memengaruhi cara anak-anak berperilaku, mengatur emosi, dan berfungsi secara sosial.

Efeknya, anak-anak dapat selalu waspada dan tidak dapat bersantai, apa pun situasinya.

Kemudian merasa takut sebagian besar atau sepanjang waktu, penurunan kualitas belajar, hingga kondisi kesehatan mental lainnya.

Efek ini dapat terus menyebabkan masalah di masa dewasa jika tidak ditangani.

Baca Juga: Efek Kekerasan pada Perempuan Bagi Kesehatan Mental Penyintas

Orang dewasa yang mengalami penganiayaan selama masa kanak-kanak mungkin mengalami masalah dengan hubungan antarpribadi atau cenderung menghindar.

Hasil ini dapat dikaitkan dengan teori keterikatan atau pengasuhan yang dapat memengaruhi cara kita berhubungan dengan orang lain.

Orang dewasa yang mengalami pelecehan emosional masa anak-anak mungkin juga mengalami disregulasi emosi, perasaan putus asa, dan harga diri rendah.

Selanjutnya, mereka juga dapat mengalami pikiran otomatis negatif, dan masalah mengatasi stres.

Untuk menangani masalah efek kekerasan pada perempuan dan anak secara emosional dapat dilakukan terapi yang disarankan oleh tenaga profesional.

(*)

Sumber: verywellmind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati