Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Gejala, Penyebab, dan Perawatan Dismenore

Putri Mayla - Kamis, 11 November 2021
Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, ini gejala, penyebab, dan perawatan dismenore.
Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, ini gejala, penyebab, dan perawatan dismenore. iStockphotos

Parapuan.co - Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga berkaitan dengan kondisi saat menstruasi.

Kebanyakan perempuan kerap merasa kram menstruasi atau disemenore (dysmenorrhea).

Dismenore atau kram menstruasi merupakan kondisi nyeri atau kram di perut bagian bawah.

Perempuan dapat mengalami dismenore sebelum dan selama periode menstruasi.

Kram menstruasi ini dikarenakan kondisi endometriosis atau fibroid rahim.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Seberapa Aman Menstrual Cup?

Dalam menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, mengobati penyebab kram menstruasi ini dapat mengurangi rasa sakit.

Untuk diketahui, kram menstruasi yang tidak disebabkan oleh kondisi lain cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.

Hal ini sering membaik setelah melahirkan. Apa penyebabnya?

Penybabnya yakni selama periode menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisannya. 

Zat mirip hormon (prostaglandin) memicu kontraksi otot rahim.

Tingkat prostaglandin yang lebih tinggi membuat perempuan yang mengalami dismenore merasakan yang lebih parah.

 

Apa penyebab dismenore?

Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, dismenore disebabkan oleh berikut:

- Endometriosis

- Fibroid rahim

- Adenomiosis

- Penyakit radang panggul

- Stenosis serviks

Selanjutnya berikut gejala dismenore.

Gejala Dismenore

Melansir Mayoclinic, gejala dismenore yakni dapat berupa:

- Nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah yang dapat dirasakan secara intens;

- Nyeri yang dimulai satu hingga tiga hari sebelum menstruasi, memuncak 24 jam setelah awal menstruasi dan mereda dalam dua hingga tiga hari;

- Sakit terus menerus;

- Nyeri di area punggung bawah dan paha.

Beberapa perempuan saat mengalami dismenore dapat disertai hal berikut.

Gejala yang menyertai dismenore:

- Mual;

- Diare

- Sakit kepala

- Pusing

Untuk mendiagnosis dismenore, kamu dapat menemui dokter saat mengalami kram menstruasi yang mengganggu tiap bulan.

Perhatikan saat gejala semakin memburuk.

Kemudian, mengalami kram menstruasi yang parah setelah usia 25 tahun.

Jika kamu merasakan gejala-gejala ini, dokter akan meninjau riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul.

Dokter akan memeriksa kelainan pada organ reproduksi dan mencari tanda-tanda infeksi.

Selanjutnya, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lain, seperti: USG CT scan atau MRI scan Laparoskopi jika terdapat indikasi suatu kelainan.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Tips Hamil Pengidap PCOS

Perawatan untuk meredakan dismenore

Melansir ClevelandClinic, saat mengalami dismenore ringan, ini berikut perawatan yang bisa dilakukan untuk meredakan dismenore ringan:

- Minum ibuprofen atau asetaminofen;

- Letakkan bantal pemanas atau botol air panas di punggung bagian bawah atau perut;

- Istirahat;

- Hindari makanan berkafein;

- Hindari merokok dan minum alkohol;

- Pijat punggung bagian bawah dan perut.

Jika langkah-langkah di atas tidak menghilangkan rasa sakit, penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan obat untuk pasien.

Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang berkaitan dengan pencegahan dismenore dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur untuk mengurangi nyeri haid, dan makan makanan sehat.

(*)

 

Sumber: Mayo Clinic,Clevel and Clinic
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara