Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Dipengaruhi Berat Badan, Ini Tips Olahraga untuk Cegah Obesitas

Putri Mayla - Rabu, 3 November 2021
Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Dokter ungkap pengaruh berat badan bagi organ reproduksi perempuan.
Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Dokter ungkap pengaruh berat badan bagi organ reproduksi perempuan. Galina Zhigalova

Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi hal penting yang perlu dilakukan.

Hal ini bisa dimulai dari melakukan kebiasaan sehat sehari-hari.

Menjaga kesehatan pada organ reproduksi perempuan dapat mencegahnya dari gangguan kesehatan yang tidak diinginkan.

Selain itu, berat badan juga memiliki peran penting dalam kesehatan organ reproduksi perempuan.

Sehingga, penting untuk menjaga berat badan tubuh agar tidak berlebih atau berada di bawah indeks massa tubuh. Terutama saat merencanakan kehamilan.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Usia Tepat untuk Hamil bagi Penderita PCOS

Pasalnya, terdapat hubungan antara organ reproduksi perempuan dengan berat badan yang dimilikinya.

dr Bramundito, Sp.OgG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta menjelaskan kaitan kedua hal tersebut.

Menurutnya, berat badan berlebih atau obesitas dapat mengganggu kerja hormon dalam tubuh perempuan.

Begitu juga dengan perempuan yang tubuhnya terlalu kurus.

Berkaitan dengan kesehatan reproduksi, lemak pada berat badan berlebih dapat berubah menjadi hormon esterogen.

Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, lemak di tubuh perempuan dengan berat badan yang terlalu berlebih dapat berubah menjadi lemak.

Ia menjelaskan, seorang perempuan yang memiliki berat badan berlebih, lemak-lemak di tubuh dapat berubah menjadi hormon esterogen.

"Nah, kalau itu hormonnya berlebihan, tidak balance, maka jadi gangguan haid," kata Bramundito yang dikutp via GridHealth, Rabu (13/10/2021).

Saat terjadi gangguan haid, maka proses ovulasi atau pelepasan sel telur matang yang siap dibuahi tidak terjadi.

Menurutnya, kondisi tersebut bisa menyebabkan seorang perempuan sulit untuk hamil.

Baca Juga: Ini Pentingnya Periksa Rutin Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Selain berat badan, stres juga mempengaruhi kondisi kesehatan organ reproduksi wanita.

Sehingga perlu dikelola dengan baik.

Cara yang bisa dilakukan adalah rutin berolahraga atau mengalihkan stres dengan kegiatan lainnya yang menyenangkan.

Olahraga dapat menjadi gaya hidup sehat dan membantu menurunkan lemak di tubuh.

Selain itu, olahraga juga dapat menjaga kesehatan reproduksi pada perempuan.

Melansir Kompas, berikut olahraga yang dilakukan oleh perempuan dengan obesitas.

1. Jalan kaki

Jalan kaki menjadi salah satu olahraga mudah yang hampir tanpa memerlukan peralatan apapun untuk melakukannya.

Terlebih lagi, olahraga baik dan mudah tanpa membutuhkan peralatan apapun serta bisa dilakukan dimana saja.

2. Latihan kekuatan

Bagi perempuan yang mengalami obesitas, latihan kekuatan membawa banyak manfaat.

Latihan kekuatan dapat memperbaiki postur tubuh seseorang yang selama ini membawa ekstra berat tubuh.

Selain itu, latihan kekuatan meningkatkan range of motion (kemampuan gerakan) pada persendian, membentuk otot, dan meningkatkan metabolisme, bahkan ketika tubuh beristirahat.

Baca Juga: Ini Pentingnya Periksa Rutin Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

3. Bersepeda

Selama pandemi, bersepeda menjadi olahraga yang semakin populer.

Bersepeda menjadi jenis olahraga lainnya yang cocok bagi mereka yang mengalami obesitas.

Selain itu, bersepeda juga dapat membakar kalori dengan dampak minim pada persendian.

4. Jogging

Jogging merupakan aktivitas aerobik yang tak hanya baik bagi pemilik obesitas.

Tetapi, gerakan ini juga mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, menurunkan tingkat kematian, serta krusial untuk kesehatan secara umum.

Nah, berkaitan dengan pengaruh berat badan terhadap kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, diharapkan perempuan dapat memerhatikan kesehatan tubuh mereka dengan menjaga pola hidup sehat.

(*)

Sumber: Gridhealth
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor