Film Story of Dinda: Keberanian Perempuan Keluar dari Toxic Relationship dan Memilih Bahagianya Sendiri

Rizka Rachmania - Senin, 1 November 2021
Still cut film Story of Dinda Second Chance of Happiness
Still cut film Story of Dinda Second Chance of Happiness Visinema Content

Parapuan.co - Film Story of Dinda: Second Chance of Happiness memiliki pesan penting bagi kita perempuan tentang memaknai 'aku berharga'.

Film ini banyak mengajarkan kita bahwa perempuan harus berani ambil tindakan ketika terjebak dalam toxic relationship dan memilih bahagianya sendiri.

Dinda (diperankan oleh Aurelie Moeremans) adalah seorang perempuan yang bolak-balik terjerumus dalam hubungan toksik dengan pasangannya.

Pacar Dinda yang bernama Argo (diperankan oleh Arya Saloka) adalah laki-laki temperamental yang sering main fisik.

Argo sering memukul Dinda, berteriak pada Dinda, dan membanting barang di sekitarnya, kapan pun laki-laki itu sedang marah.

Baca Juga: Aurelie Moeremans Kejar Kebahagiaan Lewat Story of Dinda: Second Chance of Happiness

Argo juga tak ragu untuk bicara kasar pada Dinda ketika ia dipenuhi oleh emosi.

Namun begitu, Dinda bertahan pacaran dengan Argo sampai lima tahun, karena berpikir ia bisa mengatasi itu semua.

Lalu kemudian Dinda bertemu dengan Kale (diperankan Ardhito Pramono) yang memperlakukannya dengan lebih lembut, tidak pernah memukul, atau melakukan kekerasan padanya.

Dinda pun putus dari Argo dan pacaran dengan Kale. Namun ternyata, Kale membawa Dinda ke toxic relationship berikutnya.

Kale ternyata adalah laki-laki posesif yang tidak mengizinkan Dinda bebas melakukan hal yang ia mau.

Kale juga sering meneror Dinda dengan telepon ratusan kali jika perempuan itu tak menjawab.

Kale adalah pacar posesif yang tidak akan membiarkan Dinda dekat dengan laki-laki lain, bahkan jika itu termasuk laki-laki anggota band yang dimanajeri oleh Dinda.

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania