Sistem Ekonomi Sirkular Bisa Dimulai dari UMKM, Begini Kata Praktisi

Arintha Widya - Minggu, 31 Oktober 2021
UMKM sebagai bagian ekonomi sirkular
UMKM sebagai bagian ekonomi sirkular Sezeryadigar

Ia sadar, profit bukan fokusnya untuk dua-tiga tahun ke depan karena saat ini segmen pasarnya masih segmented.

Yakni, konsumen yang datang dan berbelanja dari tokonya adalah mereka yang menerapkan pola hidup zero waste.

Tak heran jika jumlahnya pun tak sebanyak konsumen toko kelontong biasa, apa lagi dalam hal keuntungannya.

 

"Aku memprediksi satu sampai tiga tahun profitnya nggak akan besar. Nggak bisa dibandingkan dengan toko kelontong biasa," imbuh Pieta.

Baca Juga: Dukung Ekonomi Sirkular, Begini Praktik Jual Beli di Toko Nol Sampah

Belum lagi, toko kelontongnya berdiri atas modal usaha sendiri, tidak melibatkan orang lain atau investor.

Toko Nol Sampah untuk Ekonomi Sirkular

Sebagai pelaku usaha, sudah selayaknya jika Pieta berharap bisa mengembangkan bisnisnya.

Akan tetapi, ia mengaku ingin mempertahankan tokonya tetap kecil seperti sekarang.

Ini karena menurutnya, ekosistem ekonomi sirkular bisa dibangun dari UMKM atau bisnis-bisnis kecil seperti yang dimiliki.

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh