Dokter Ungkap Pentingnya Peran Povidone Iodine di Masa Pandemi Covid-19

Anna Maria Anggita - Jumat, 29 Oktober 2021
pentingnya peran Antiseptik Povidone Iodine (PVP-I) untuk membantu menjaga kebersihan tubuh di masa pandemi Covid-19
pentingnya peran Antiseptik Povidone Iodine (PVP-I) untuk membantu menjaga kebersihan tubuh di masa pandemi Covid-19 feellife

Parapuan.co - Seperti yang kita tahu, saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, maka itu penting bagi semua orang untuk tetap melindungi diri sendiri.

Untuk melindungi diri dari ancaman Covid-19, masyarakat perlu mematuhi protokol kesehatan serta menjalani vaksinasi.

Di samping itu, World Health Organization (WHO) menyatakan, personal hygiene (kebersihan diri) yaitu kebersihan tangan dan saluran pernapasan merupakan salah satu kunci dalam memutus rantai infeksi Covid-19.

Selaras dengan itu, dalam webinar bertajuk "Extra Protection for the New Normal! Proteksi Ekstra Hidung, Mulut dan Tenggorok di Masa Normal Baru," terungkap pentignya peran Antiseptik Povidone Iodine (PVP-I) membantu menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Buta Warna Lebih Sering Dialami Laki-Laki, Mengapa Demikian?

Dalam kesempatan yang sama Ketua Divisi Laring Faring Departemen THT FKUI-RSCM, dr. Syahrial M. Hutauruk, Sp.THT-KL turut menyampaikan pendapatnya.

"Di masa pandemi ini, penting untuk menjaga kebersihan mulut dan saluran pernapasan (oral and respiratory hygiene) dengan berkumur dan semprot tenggorok menggunakan antiseptik Povidone-Iodine (PVP-I)," ujar dr. Syahrial.

Hal ini penting diingat karena menurut dr. Syahrial, mulut dan tenggorokan merupakan jalan masuk dan reservoir dari SARS CoV-2 penyebab Covid-19.

Lebih lanjut dr. Syahrial M. Hutauruk, Sp.THT-KL menjelaskan, penggunaan antiseptik PVP-I sangat dianjurkan untuk mencegah dan memutus rantai infeksi Covid-19.

"Efektivitas PVP-I dalam melawan COVID-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi.

Studi in vitro oleh Duke-National University Singapore menunjukkan antiseptik PVP-I mampu membunuh 99.99% virus SARS-CoV-2 dalam 30 detik," ungkapnya.

Tak hanya itu, Syahrial juga memaparkan penelitian independen oleh National University Health System Singapore yang menunjukkan semprotan tenggorok PVP-I berhasil menurunkan infeksi SARS-CoV-2 sebesar 24% (dalam hal pengurangan risiko absolut) dibandingkan dengan vitamin C terhadap 3.037 pekerja migran.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pengidap PCOS

Pernyataan yang disampaikan oleh dr. Syahrial pun diikuti dengan pendapat dari praktisi dan edukator kesehatan, dr. Mery Sulastri.

"Selain menjaga kebersihan mulut dan tenggorok dengan kumur dan semprot antiseptik PVP-I, masyarakat juga perlu menjaga kebersihan rongga hidung," ucap dr. Mery.

Pasalnya, dr. Mery berpendapat hidung merupakan salah satu jalan masuk dan reservoir SARS-CoV-2. Maka itu, kamu membutuhkan perlindungan tambahan.

Kawan Puan bisa menjadikan semprot hidung Iota Carrageenan sebagai alternatif karena secara efektif bisa menurunkan viral load di rongga hidung.

Cara kerja Iota Carrageenan adalah dengan melapisi dinding mukosa hidung dan mencegah virus untuk menempel pada reseptor untuk bereplikasi.

"Hal ini menjadikan penggunaan semprot hidung Iota Carrageenan suatu alternatif perlindungan tambahan untuk rongga hidung selama masa normal baru ini," kiatanya.

 Tak hanya itu, dr. Mery kembali menjelaskan bahwa selama masa pandemi Covid-19 dengan mutasi-mutasi virus baru, penerapan protokol kesehatan 5M dan vaksinasi saja belum cukup.

Ia menegaskan bahwa masyarakat diharapkan menjaga kebersihan mulut dan saluran pernapasan, seperti berkumur sampai dengan tenggorokan menggunakan throat spray.

"Upaya ini dilakukan untuk perlindungan ekstra dalam mencegah transmisi virus penyebab COVID-19 dan mengurangi kemungkinan tertular COVID-19,” tutur dr. Mery.

Baca Juga: Kenali 5 Warna Feses Manusia Beserta Arti di Baliknya, Apa Saja?

"Walaupun efikasi Povidone Iodine saat ini yang disorot adalah kemampuannya terhadap Covid-19, tetapi bukan berarti setelah Covid-19 mereda kita melupakannya," tambah dr, Mery.

Menurutnya, rangkaian kebiasaan baru untuk melakukan personal & respiratory hygiene harus terus dilakukan.

"Jangan tunggu sampai ada wabah lagi, baru kita panik. Kebiasaan baik seperti cuci tangan, berkumur sampai tenggorokan, dan membersihkan hidung dengan nasal spray tetap dilakukan, ya," tutup dr. Mery. (*) 

Sumber: Liputan
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda