WADA Beri Sanksi Indonesia di Thomas Cup 2020 Perihal Doping, Apa Bahayanya Bagi Atlet?

Firdhayanti - Selasa, 19 Oktober 2021
Bendera Indonesia tak muncul di podium juara Thomas Cup 2020 dan digantikan oleh lambag PBSI.
Bendera Indonesia tak muncul di podium juara Thomas Cup 2020 dan digantikan oleh lambag PBSI. PBSI

Doping bagi Atlet

Melansir Kontan, doping adalah penggunaan zat terlarang dalam olahraga untuk meningkatkan performa atau penampilan seorang atlet dalam kompetisi olahraga.

Dikutip dari American College of Medical Toxicology, praktik doping oleh para atlet sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dengan mengonsumsi tumbuhan tertentu. 

Tujuannya ialah meningkatkan performa dan kekuatan fisik atlet selama bertanding. 

Baca Juga: 14 Kali Menang, Indonesia Jadi Tim Paling Banyak Juarai Piala Thomas

Namun baru-baru ini, praktik doping mendapat perhatian khusus dalam dunia olahraga karena menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan performa atlet.

Pada 1904, doping pertama kali ditemukan di Olimpiade pada pelari. Pelari tersebut disuntik dengan strychnine untuk membantu kecepatan, dan konon memberinya kekuatan untuk menyelesaikan kompetisi. 

Terlepas dari peningkatan kinerja yang terlihat pada atlet, para atlet juga sering menderita efek kesehatan yang merugikan dan bahkan kematian dini terkait dengan praktik doping.

Hal itu membuat ada larangan menggunakan doping pada 1928 oleh Association of Athletics Federation.

Sumber: Kompas.com,Kontan.co.id,WADA
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania