Kehamilan Ektopik, Apakah Hamil di Luar Kandungan Bisa Dilanjutkan?

Ericha Fernanda - Jumat, 15 Oktober 2021
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik Kanawa_Studio

Parapuan.co - Saat seorang perempuan mengetahui bahwa dirinya hamil, pasti menghadirkan kebahagiaan yang luar biasa.

Namun, untuk mengetahui apakah Kawan Puan benar-benar hamil atau tidak, sebaiknya diperiksakan secara langsung ke dokter spesialis kandungan.

Terkadang, ada suatu kehamilan di mana janin berada di luar rahim atau kandungan yang dikenal sebagai kehamilan ektopik.

Dalam rangka Hari Peringatan Kehamilan dan Kehilangan Bayi, kamu perlu mengetahui apakah kehamilan di luar kandungan masih bisa dilanjutkan atau tidak.

Baca Juga: Sambut Hari Peringatan Kehamilan dan Kehilangan Bayi, Ini Penyebab Keguguran Berulang

Apa itu Kehamilan Ektopik?

Melansir Cleveland Clinic, kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim dan ini merupakan kondisi yang mengancam jiwa ibu.

Kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam dalam struktur yang tidak dapat mendukung pertumbuhannya.

Kehamilan ektopik sering terjadi di tuba fallopi, yaitu sepasang struktur yang menghubungkan ovarium dan rahim.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kehamilan ektopik dapat terjadi di ovarium atau di rongga perut.

Kehamilan ektopik bukanlah kehamilan yang dapat dibawa sampai aterm (kehamilan normal), dan dapat berbahaya bagi ibu jika tidak segera ditangani.

Seberapa Darurat Kehamilan Ektopik?

Kehamilan terjadi di tuba fallopi
Kehamilan terjadi di tuba fallopi Dr_Microbe

Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat medis, di mana janin tumbuh di luar rahim atau saluran tuba.

Rahim adalah organ yang dapat meregang dan mengembang saat janin tumbuh, sehingga tempat ini cocok untuk perkembangannya.

Sedangkan, saluran tuba tidak begitu fleksibel dan bisa pecah saat telur yang dibuahi berkembang.

Ketika ini terjadi, kamu dapat mengalami pendarahan internal dalam jumlah besar, yang dapat mengancam nyawa.

Kehamilan ektopik perlu segera ditangani untuk menghindari cedera pada tuba fallopi, organ lain di rongga perut, pendarahan internal, dan kematian.

Baca Juga: Sambut Hari Peringatan Kehamilan dan Kehilangan Bayi, Ini 4 Tanda Keguguran yang Harus Disadari

Bisakah Kehamilan Dilanjutkan?

Sayangnya, Kawan Puan perlu tahu bahwa kehamilan ektopik berakibat fatal bagi janin karena tidak dapat bertahan hidup di luar rahim.

Penanganan medis darurat untuk kehamilan ektopik penting untuk melindungi kehidupan ibu.

Jika telur telah ditanamkan di tuba falopi dan tuba pecah, bisa terjadi pendarahan internal yang parah. Hal ini dapat menyebabkan kematian ibu.

 

Diagnosis

Kehamilan ektopik biasanya didiagnosis saat kamu memeriksakan kehamilan ke dokter sepsialis kandungan.

Sebagai informasi, kehamilan ektopik biasanya ditemukan saat awal masa kehamilan.

Sebagian besar kasus ditemukan pada trimester pertama (tiga bulan pertama) atau minggu kedelapan kehamilan.

Mereka akan melakukan beberapa tes untuk memastikan kehamilan terlebih dahulu, dan kemudian mencari kehamilan ektopik. Tes ini meliputi urine, darah, dan pemeriksaan USG.

 

Baca Juga: 5 Cara Mudah dan Sederhana Menghilangkan Mual selama Masa Kehamilan

Jika tuba falopi kamu pecah, kamu harus pergi ke ruang gawat darurat dan segera dirawat. 

Nah, jika Kawan Puan mengetahui bahwa tubuhmu sedang hamil untuk pertama kalinya, pastikan segera melakukan janji temu dokter untuk mengetahui apakah kehamilan normal atau tidak. (*) 

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Bantu Hindari Risiko Stunting pada Anak, Asupan Protein Jadi Kunci