Goethe Kemas Sains Jadi Menarik Buat Anak dalam Science Film Festival

Firdhayanti - Rabu, 13 Oktober 2021
Acara Science Film Festival dari Goethe Institut yang bertema 'Kesehatan dan Kesejahteraan'.
Acara Science Film Festival dari Goethe Institut yang bertema 'Kesehatan dan Kesejahteraan'. Goethe-Institut Indonesien

Parapuan.co - Acara tahunan Goethe Institut, Science Film Festival hadir kembali di Indonesia dari 12 Oktober hingga 30 November 2021. 

Tahun ini, terdapat 17 film sains internasional dan eksperimen yang ditayangkan dalam acara ini. 

Secara kreatif, festival ini mengundang siswa-siswi untuk mengeksplorasi isu-isu kesehatan dan kesejahteraan mental serta menggeluti sains dengan cara yang menyenangkan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film A World Without yang Tayang di Netflix Besok

Menjangkau siswa-siswi SD-SMA di 52 kabupaten/kota Tanah Air, acara ini memiliki tema "Kesehatan dan Kesejahteraan" untuk tahun ini. 

Tema tahun ini merujuk kepada Tujuan 3 dari 17 butir Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang diadopsi oleh PBB pada tahun 2015.

Tujuan 3 dari SDGs ingin memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua pada semua rentang usia, yang sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan. 

Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengatakan tentang relevansi acara ini bagi ilmu pengetahuan Indonesia. 

“Kesehatan dan Kesejahteraan merupakan tema yang sangat relevan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia," katanya. 

Tema yang terambil dari 17 butir SDGs, khususnya pada Tujuan 3, sejatinya adalah cita-cita bersama mengenai masa depan yang lebih baik dan lestari. 

"Untuk mewujudkannya, kita harus melihat kondisi dunia pada saat ini, memahami peluang perubahan, dan bertindak," kata Hilmar. 

Tak hanya itu, tema tersebut juga relevan dengan situasi dunia yang sedang memerangi pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Film Penyalin Cahaya Berhasil Jadi Pemborong Nominasi Terbanyak FFI 2021

 

Krisis kesehatan yang luar biasa ini telah menimbulkan guncangan ekonomi secara global dan menjungkirbalikkan kehidupan miliaran orang.

Untuk itu, Dr. Stefan Dreyer, Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru mengatakan bahwa isu itu menjadi alasan penting mengapa Science Film Festival 2021 mengarahkan fokusnya pada sains mengenai kesehatan dan kesejahteraan. 

"Kemajuan dan pembangunan takkan mungkin tanpa sains,” kata Stefan dalam konferensi pers virtual pada Selasa (12/10/2021) lalu. 

Science Film Festival 2021 di Indonesia akan memutar 17 film dari Afrika Selatan, Belanda, Brazil, Jerman, Portugal, dan Thailand yang telah disulihsuarakan ke dalam bahasa Indonesia.

Kategori film-film terpilih adalah sebagai berikut: edutainment keluarga; ilmu pengetahuan alam, ilmu hayati & teknologi; film pendek non-verbal & sains.

Film-film terpilih itu dijadwalkan diputar secara bergantian lewat platform Zoom kepada siswa-siswi dari 166 sekolah di berbagai kabupaten/kota, antara lain di:

  • Aceh
  • Bangkalan
  • Bintuni
  • Flores Timur
  • Jakarta
  • Jayapura
  • Karo
  • Kuningan
  • Lembata
  • Medan
  • Payakumbuh
  • Pulang Pisau
  • Semarang
  • Surabaya
  • Soe
  • Sorong
  • Toraja
  • Waikabubak
  • Waingapu
  • Yogyakarta, dan masih banyak lagi.

Selain itu, film-film tersebut juga akan ditayangkan di 3 pusat sains dan 6 komunitas. (*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania